Vladimir Putin: Rusia Itu Pemimpin Global dalam Pengembangan Rudal Hipersonik

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim negaranya sebagai pemimpin global dalam pengembangan rudal hipersonik. Dia pun menyebut negara-negara lain kini juga mengikuti langkah Rusia mengembangkan senjata supercepat itu.

Putin menuturkan, Rusia dan AS memiliki perkiraan kesamaan dalam hal jumlah hulu ledak dan kapal induk. “Akan tetapi, dalam perkembangan kami yang maju, kami jelas menjadi pemimpinnya,” kata Putin dalam komentar dalam film dokumenter berjudul “Russia, New History” yang ditayangkan pada Minggu (12/12/2021).

Baca Juga

Pemukim Ekstremis Yahudi Israel Bakar Masjid di Deir Istiya Tepi Barat

Dia mengatakan, Rusia juga menjadi nomor 1 di dunia dalam skala peningkatan senjata tradisional. Pemimpin negeri beruang merah itu pun yakin, di masa depan, kekuatan dunia lain juga akan memiliki teknologi senjata hipersonik serupa.

“Ketika mereka mendapatkan senjata ini, kemungkinan besar mereka akan memiliki sarana untuk melawan senjata ini,” ucapnya.

Baca Juga

AS Bakal Pasang Rudal Hipersonik di Jerman, Bisa Jangkau Rusia dalam 21 Menit

Bulan lalu, Putin mengatakan bahwa uji coba rudal jelajah hipersonik Zirkon oleh negaranya hampir selesai dan pengiriman ke Angkatan Laut Rusia akan dimulai pada 2022.

Beberapa pakar Barat masih mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia. Pada saat yang sama, mereka juga mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik membuat senjata tersebut sulit dilacak dan dicegat.

Baca Juga

China Kejutkan AS dengan Uji Coba Rudal Hipersonik, Mengitari Bumi sebelum Menuju Target

Rudal hipersonik mampu melakukan perjalanan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam. Angka tersebut lebih lambat dari rudal balistik antarbenua. Akan tetapi, bentuk kendaraan luncur hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.

Baca Juga

Infografis Rusia Sukses Uji Coba Rudal Hipersonik Zirkon dari Kapal Selam

Anggaran militer Moskow jauh lebih rendah daripada Washington DC. Rusia menyalurkan 62 miliar dolar AS (Rp890 triliun) untuk pengeluaran militernya pada 2020. Sementara Amerika Serikat menghabiskan dana 778 miliar dolar AS (Rp11.168,2 triliun) untuk pertahanannya di tahun yang sama, menurut data Bank Dunia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil