Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Wabah Corona Picu Krisis Pembangunan SDM untuk Pertama Kali sejak 30 Tahun

Kamis, 21 Mei 2020 - 05:38:00 WIB
Wabah Corona Picu Krisis Pembangunan SDM untuk Pertama Kali sejak 30 Tahun
UNDP menyebut wabah virus corona memicu krisis pembangunan SDM dunia untuk pertama kali sejak 30 tahun (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Wabah virus corona  memicu ketidaksetaraan di seluruh dunia dan dapat menghambat pembangunan sumber daya manusia untuk pertama kalinya sejak 1990.

Laporan badan PBB UNDP menyebut, krisis ini butuh penanganan kolektif dan mendesak dunia untuk menunjukkan kekuatan bersama seperti saat menangani perubahan iklim.

"Pandemi Covid-19 memicu krisis pembangunan sumber daya manusia," demikian laporan UNDP, dikutip dari Reuters, Kamis (21/5/2020).

Kepala UNDP Achim Steiner mengatakan, dunia pernah menghadapi permasalahan besar yang memberikan pukulan telak seperti krisis keuangan 2007-2009 dan wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014-2016, namun tidak berdampak pada kenaikan pembangunan manusia secara keseluruhan.

Dia menambahkan, wabah Covid-19 memberikam tiga pukulan sekaligus pada tiga sektor yakni kesehatan, pendidikan, dan pendapatan, sehingga mengubah tren.

Selain kasus kematian yang telah mencapai 320.000 orang, krisis ini secara tidak langsung dapat memicu 6.000 kematian anak. Namun hal itu dapat dicegah jika ada tindakan nyata dalam 6 bulan ke depan.

Enam dari 10 anak di seluruh dunia tidak mendapatkan pendidikan karena sekolah ditutup, resesi mendalam menghantam sebagian besar kegiatan perekonomian. Penurunan indeks pembangunan manusia UNDP akan sama dengan menghapus semua kemajuan dalam 6 tahun terakhir.

Penurunan ini memengaruhi negara-negara kaya dan miskin dan diperkirakan dampaknya akan jauh lebih tajam bagi negara-negara berkembang yang kurang mampu mengatasi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi ini.

“Jika kita gagal membawa keadilan ke dalam perangkat kebijakan, banyak yang akan tertinggal jauh di belakang,” kata Pedro Conceicao, salah satu direktur kantor UNDP.

UNDP memperkirakan 86 persen anak di usia pendidikan dasar secara efektif keluar sekolah di negara-negara dengan perkembangan rendah, karena mereka tidak memiliki alat untuk pembelajaran berbasis online, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara-negara paling kaya.

Masalah yang sama juga memengaruhi rumah tangga miskin di negara-negara kaya, dengan lebih dari 300.000 siswa di Kota New York kekurangan akses ke komputer untuk mengerjakan tugas sekolah.

Pemerintah kota berusaha mengatasi masalah dengan mendistribusikan 175.000 laptop, iPad, dan Chromebook sebelum pembelajaran jarak jauh dimulai, dan perusahaan penyedia internet menawarkan Wi-Fi gratis kepada rumah tangga dan broadband untuk sementara.

UNDP mengatakan pandemi virus corona menunjukkan kemungkinan bagi orang untuk bersama-sama menghadapi ancaman, pelajaran yang diterapkan pada perubahan iklim.

"Jika kita membutuhkan bukti konsep bahwa manusia dapat merespons secara kolektif terhadap tantangan global, kita sekarang sedang melaluinya," kata laporan itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut