Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Brutal! Israel Hancurkan 1.500 Bangunan di Gaza selama Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Wabah Kolera Mengganas di Suriah, Jumlah Korban Meninggal 29 Orang

Selasa, 27 September 2022 - 15:23:00 WIB
Wabah Kolera Mengganas di Suriah, Jumlah Korban Meninggal 29 Orang
Jumlah korban meninggal akibat kolera di Suriah meningkat menjadi 29 orang. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

AMMAN, iNews.id - Jumlah korban meninggal akibat kolera di Suriah meningkat menjadi 29 orang. PBB menyebut ini sebagai wabah penyakit terburuk di negara yang dilanda perang selama bertahun-tahun tersebut. 

Kementerian Kesehatan Suriah pada Senin (26/9/2022) mengatakan,  pengujian penilaian cepat telah mengonfirmasi 338 kasus sejak wabah pertama kali tercatat bulan lalu. Sebagian besar kasus dan kematian di Provinsi Aleppo utara.

Ada 230 kasus berada di Provinsi Aleppo. Sebanyak 25 orang di antaranya dipastikan meninggal. Sementara sisanya tersebar di Suriah.

PBB mengatakan, wabah itu diyakini terkait dengan irigasi tanaman menggunakan air yang terkontaminasi. Orang-orang juga meminum air yang tidak aman dari Sungai Efrat yang membelah Suriah dari utara ke timur. 

Penyakit yang sangat menular itu juga telah menyebar ke daerah-daerah yang dikuasai Kurdi dan oposisi di Suriah utara dan barat laut. 

Komite Penyelamatan Internasional (IRC) berbasis di AS yang beroperasi di wilayah utara mengataan, kasus yang dicurigai kolera  telah meningkat menjadi 2.092 di timur laut Suriah. Ada kekhawatiran akan kasus yang tidak dilaporkan dalam jumlah yang signifikan.

LSM Barat mengatakan akses ke air minum yang aman merupakan tantangan besar di Suriah. Wilayah ini memiliki 40 persen lebih sedikit air minum dari pada sebelum konflik dimulai.

Itu disebabkan setelah penghancuran infrastruktur air nasional yang meluas. Kelangkaan air semakin diperparah oleh perubahan iklim.

Pertahanan Sipil Suriah, petugas penyelamat yang beroperasi di wilayah oposisi mengatakan petugas medis melaporkan tiga kasus pertama kolera di kamp-kamp Kafr Lusin yang penuh sesak di dekat perbatasan dengan Turki.

"Ini perkembangan situasi yang berbahaya bagi kehidupan warga sipil. Penyakit menyebar dengan cepat di bawah kondisi kesehatan yang buruk dan terutama di kamp-kamp," kata kelompok yang didukung Barat itu.

PBB telah memperingatkan kematian yang tinggi jika kolera menyebar di jalur padat penduduk. Terutama di mana puluhan ribu pengungsi Suriah hidup dalam kondisi yang mengerikan dengan persediaan air bersih dan sanitasi yang terbatas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mulai mengirimkan pengiriman darurat pasokan medis dan tablet klorin untuk pemurnian air.

"Sebelum wabah kolera baru-baru ini, krisis air telah menyebabkan peningkatan masalah seperti diare, kekurangan gizi dan kondisi kulit," kata WHO.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut