Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dari Sekutu Jadi Ancaman, Kisah Pahit Imigran Afghanistan yang Berbalik Menyerang AS
Advertisement . Scroll to see content

Waduh! 6 Bulan Menjabat, Trump Perintahkan Ratusan Serangan AS ke 5 Negara

Minggu, 24 Agustus 2025 - 03:04:00 WIB
Waduh! 6 Bulan Menjabat, Trump Perintahkan Ratusan Serangan AS ke 5 Negara
Donald Trump telah memerintahkan ratusan kali serangan ke lima negara sejak menjabat pada Januari 2025 (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tercatat telah memerintahkan ratusan kali serangan ke lima negara sejak menjabat pada Januari 2025. Ironisnya, selama kampanye Pilpres AS 2024, dia berjanji untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam berbagai konflik global, sebaliknya akan berperan untuk meredakannya.

Janji kampanyenya untuk mendamaikan konflik di Jalur Gaza serta Ukraina juga belum terwujud, meski ada perkembangan terkait konflik Rusia-Ukraina.

Penilaian yang dilakukan Armed Conflict Location & Event Data (ACLED) mengungkap, selama 6 bulan pertama menjabat, Trump melancarkan serangan udara hampir sama banyak dengan masa jabatan penuh pendahulunya, Joe Biden, selama 4 tahun.

Di antara negara-negara yang telah terkena dampak adalah Iran, Irak, Suriah, Somalia, dan Yaman.

"Hanya dalam 5 bulan, Trump telah mengawasi serangan udara AS (529) yang jumlahnya hampir sama dengan yang tercatat selama 4 tahun pemerintahan sebelumnya (555)," kata Presiden ACLED, Clionadh Raleigh, seperti dikutip dari Anadolu.

Dia menambahkan, militer AS bahkan bergerak lebih cepat serta menyerang lebih keras. 

"Suriah, Irak, Afghanistan, Yaman, Somalia, dan sekarang Iran, semuanya merupakan medan familiar, tetapi ini bukan soal geografi, ini soal frekuensi," kata Raleigh.

Dia menjelaskan, data ini menunjukkan Trump berusaha menggambarkan postur militernya sebagai pendekatan "perdamaian melalui kekuatan". Ini merujuk pada moto lama terkait dengan pencegahan militer.

Trump pada masa jabatan periode pertama pada 2017 mengatakan pemerintahannya akan membangun militer terkuat yang pernah ada di dunia. 

"Kami akan mengukur keberhasilan, tidak hanya dari pertempuran yang kita menangkan, tapi juga dari perang yang kita sudahi dan mungkin, yang terpenting, perang yang tidak pernah kita ikuti," kata Trump, saat pidato pelantikannya saat itu.

Negara-Negara Target Serangan Trump

1. Yaman

Mayoritas serangan yang dilancarkan di bawah pemerintahan Trump menargetkan pemberontak Houthi Yaman. Ini sebagai respons atas gempuran Houthi terhadap kapal-kapal dagang Israel atau dari pihak-pihak yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

ACLED menghitung 481 serangan udara AS di Yaman selama rentang 5 bulan, yakni antara Februari hingga Juni 2025.

Sebagian besar serangan, yakni 280 kali, terjadi pada April saat Trump berupaya menekan Houthi agar menghentikan operasi mereka di dalam dan sekitar Laut Merah.

Namun AS dan Houthi mengumumkan gencatan senjata pada 6 Mei. Namun pada sepanjang bulan itu saja AS melancarkan 49 kali serangan. Sementara pada Juni hanya satu kali serangan yang tercatat.

Sementara itu Departemen Pertahanan (Pentagon) mengungkap, AS melancarakan lebih dari 1.000 kali serangan ke Yaman sejak Trump menjabat.

2. Iran

Trump mengizinkan serangan AS menargetkan fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni di tengah kekhawatiran bahwa aksi militer tersebut bisa menyebabkan konflik yang lebih luas di kawasan. 
Serangan itu dilakukan meski ada keberatan dari kelompok basis pendukungnya MAGA, termasuk tokoh media Tucker Carlson, yang menggambarkan presiden sebagai "seorang kaki tangan" dalam perang Israel di Teheran.

AS menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow dan Natanz dengan 14 bom penghancur bunker yang dijatuhkan dari pesawat pengebom siluman B-2 Spirit. Selain itu 20 lebih rudal jelajah diluncurkan dari kapal selam menargetkan fasilitas nuklir Isfahan.

3. Suriah dan Irak

AS melanjutkan serangannya terhadap ISIS sejak Trump menjabat, menargetkan kelompok tersebut di bekas markasnya, Irak dan Suriah.

Di Suriah, ACLED mencatat tiga serangan pada Februari dan satu di Irak masing-masing pada Maret dan April. Penghitungan untuk Afghanistan belum jelas, meskipun kelompok tersebut memasukkan negara itu dalam siaran pers sebagai lokasi operasi serangan udara sejak Trump menjabat.

4. Somalia

Trump juga melanjutkan operasi udara melawan kelompok Al Shabab di Somalia.

Serangan terhadap kelompok militan di Somalia relatif stabil selama pemerintahan kedua Trump, yakni rata-rata hampir sembilan serangan terjadi setiap bulan hingga Juni. ACLED mencatat total 44 serangan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut