Waduh, AS Hentikan Pengiriman Jet Tempur F-35 Setelah Ditemukan Ada Komponen Buatan China
WASHINGTON, iNews.id - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menghentikan sementara pengiriman jet tempur F-35. Penyebabnya ada komponen pesawat canggih itu yang ternyata didatangkan dari China.
Pentagon menyebutkan komponen itu merupakan campuran yang dibuat oleh China. Ini bisa melanggar aturan federal.
Komponen yang dimaksud Pentagon adalah magnet pada mesin turbo dibuat menggunakan campuran kobalt dan samarium yang diketahui berasal dari China. Magnet itu merupakan bagian dari mesin turbo yang memberikan daya ke starter/generator di mesin jet. Meski demikian Pentagon memastikan material tersebut tidak membahayakan.
"Kami telah mengonfirmasi magnet tidak mengirim informasi atau membahayakan keseluruhan pesawat serta tidak ada risiko dalam kinerja, kualitas, keselamatan, atau keamanan yang terkait dengan masalah ini," kata Juru Bicara Pentagon, Russ Goemaere, dikutip dari RT, Kamis (8/9/2022).
Dia menambahkan, jet tempur F-35 yang sudah beroperasi tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Menurut Goemaere, produsen F-35 Lockheed Martin berinisiatif melaporkan temuan itu dan telah menemukan sumber alternatif sebagai pengganti komponen tersebut. Pihak-pihak terkait masih menyelidiki untuk mengetahui bagaimana produsen bisa kecolongan.
Lockheed Martin juga siap bekerja sama dengan Pentagon serta mitra lainnya untuk memastikan kepatuhan kontrak dalam rantai pasokan.
Perusahaan juga memastikan F-35 yang sudah dikirim, baik digunakan di AS maupun negara lain, aman untuk digunakan. Soal pengiriman selanjutnya, Lockheed Martin akan melakukan upaya terbaik secepat mungkin sehingga tak memengaruhi pesanan.
Sepanjang 2022, Lockheed Martin harus memasok 153 unit F-35 untuk pesanan di AS serta mitra internasional. Dari jumlah itu, sebanyak 88 unit di antaranya sudah dikirim. Negara-negara yang memesan F-35 adalah Inggris, Italia, Belanda, Australia, Norwegia, Denmark, dan Kanada. Selain itu ada enam negara lain yang membeli dan sudah mengoperasikan jet tempur generasi ke-5 tersebut.
Undang-undang AS dan kebijakan Pentagon melarang penggunaan logam dan campuran tertentu dari sejumlah negara, yakni China, Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Editor: Anton Suhartono