Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, 2 Muslimah Berhijab Selamatkan Singa dari Banjir Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Waduh, Kamboja Tuduh Thailand Pakai Senjata Kimia

Senin, 28 Juli 2025 - 11:46:00 WIB
Waduh, Kamboja Tuduh Thailand Pakai Senjata Kimia
Kamboja menuduh Thailand menggunakan gas beracun selama konflik yang sudah memasuki hari kelima, Senin (28/7) (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PHNOM PENH, iNews.id - Kamboja kembali menuduh Thailand melanggar hukum internasional, yakni menggunakan gas beracun selama konflik yang sudah memasuki hari kelima, Senin (28/7/2025).

Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja Maly Socheata mengatakan, militer Thailand menggunakan senjata kimia.

Menurut Maly, pasukan Thailand sejak Minggu (27/7/2025), menggunakan jet tempur untuk menyerang berbagai wilayah, di antaranya An Ses dan Phnom Kmoach, dengan gas beracun.

Lebih lanjut dia mengecam dan membantah tuduhan militer Thailand, bahwa pasukan Kamboja menggunakan roket PHL-03 ke untuk menyerang wilayah Thailand lebih dalam.

"Tidak berdasar, menyesatkan, dan jahat," kata Maly, dikutip dari Khmer Times. 

Dia menuduh Thailand sengaja melontarkan tuduhan itu dengan tujuan membenarkan serangan yang semakin brutal dan tidak manusiawi ke wilayah Kamboja.

"Tuduhan-tuduhan ini tidak hanya tidak berdasar tapi juga mencerminkan upaya terencana oleh militer Thailand untuk mengalihkan kesalahan kepada Kamboja," tuturnya. 

Maly menyebut Thailand sengaja membuat narasi palsu untuk membenarkan agresi militer, di saat yang sama berusaha menggambarkan Kamboja sebagai provokator.

Dia juga menolak tuduhan Thailand yang disampaikan terpisah bahwa pasukan Kamboja sengaja menembakkan roket ke wilayah Laos. Menurut Maly, tuduhan yang disampaikan berulang kali itu sebagai strategi rendahan dan penuh tipu daya, bertujuan mendiskreditkan Kamboja di mata masyarakat internasional.

"Kamboja tidak pernah dan tidak akan pernah melakukan tindakan apa pun yang melanggar kedaulatan negara-negara tetangga," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut