Waduh, Rumah Sakit di China malah Penuh Pasien sejak Pembatasan Covid-19 Dicabut
BEIJING, iNews.id - Kasus gangguan kesehatan di China, seperti demam, melonjak sejak pemerintah melonggarkan pembatasan Covid-19. Klinik-klinik dan rumah sakit dipenuhi pasien yang mengeluhkan gejala.
China melonggarkan pembatasan Covid-19 dengan mencabut sebagian besar lockdown. Selain itu otoritas juga menghapus kewajiban tes PCR/antigen bagi warga untuk bisa masuk ke tempat tertentu serta menggunakan alat transportasi umum. Aplikasi ponsel yang melacak perjalanan juga akan dinonaktifkan.
Meski demikian otoritas tetap mendesak warga untuk selalu menggunakan masker dan melengkapi vaksin Covid, terutama kepada orang lanjut usia.
Warga antre hingga berbaris di luar klinik di beberapa kota besar untuk menjalani tes Covid-19 maupun memeriksakan kondisi kesehatan. Sekitar 80 orang berbaris di luar klinik lingkungan kelas atas Cahoyang, Beijing, padahal suhu sangat dingin.
Seorang dokter di departemen pernapasan sebuah rumah sakit Beijing mengatakan kepada surat kabar Global Times, jumlah pasien yang antre untuk dirawat terus bertambah.
Lily Li, karyawan perusahaan mainan di Guangzhou, mengatakan beberapa staf pemasok dan distributor terpapar Covid-19 dan mengisolasi diri di rumah.
"Pada dasarnya semua orang saat ini secara bersamaan buru-buru membeli alat tes cepat antigen, tapi juga menyerah dari harapan bahwa Covid-19 bisa diatasi," katanya, dikutip dari Reuters, Senin (12/12/2022).
Antrean serupa juga terlihat di klinik Wuhan, kota tempat virus corona pertama kali terindentifikasi 3 tahun lalu.
Para analis memperkirakan China tak akan siap menghadapi lonjakan kasus infeksi virus corona, terutama dalam hal layanan kesehatan. Ini karena negara tersebut tak pernah mengalami kondisi seperti ini, yakni setelah dilonggarkannya pengetatan.
Meski pada faktanya Kasus infeksi Covid-19 penularan lokal cenderung lebih rendah sejak beberapa pekan setelah mencapai puncaknya pada akhir November yakni 40.052 orang, rumah sakit tetap penuh. Penambahan kasus pada Minggu (11/2/2022) mencapai 8.626 orang, turun dari 10.597 sehari sebelumnya.
Penurunan jumlah kasus infeksi tampaknya lebih disebabkan berkurangnya pengujian. Para pakar kesehatan China memperkirakan akan ada lonjakan kasus infeksi Covid-19 dalam waktu dekat.
Editor: Anton Suhartono