Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Hasil Kunjungan Prabowo ke Pakistan dan Rusia, Apa Saja?
Advertisement . Scroll to see content

Wah! Armenia Sebut Tak Bisa Lagi Andalkan Rusia soal Militer, Makin Condong ke Barat?

Jumat, 02 Februari 2024 - 15:00:00 WIB
Wah! Armenia Sebut Tak Bisa Lagi Andalkan Rusia soal Militer, Makin Condong ke Barat?
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

YEREVAN, iNews.idArmenia tidak dapat lagi mengandalkan Rusia sebagai mitra pertahanan dan militer utamanya. Pasalnya, Yerevan menilai Moskow telah berulang kali mengecewakannya sehingga harus mempertimbangkan untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat dan Prancis. 

Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan. Pernyataannya tersebut semakin mempertegas kerenggangan hubungan Armenia dengan Rusia dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus kian condongnya Yerevan ke Barat.

“Kita perlu memahami dengan siapa kita dapat menjaga hubungan teknis militer dan pertahanan,” kata Pashinyan kepada Radio Publik Armenia, ketika ditanya tentang reformasi angkatan bersenjata negara itu.

Armenia, bekas republik kecil Soviet yang berbatasan dengan Georgia, Azerbaijan, Iran, dan Turki, telah lama mengandalkan Rusia sebagai sekutu besarnya. Namun, Pashinyan belakangan telah membuat marah Kremlin karena meragukan dasar-dasar aliansi tersebut.

“Dulu persoalan ini sederhana karena tidak ada pertanyaan seperti itu dan tidak ada kesulitan dalam membuat konsep. Sebelumnya, 95-97 persen hubungan pertahanan kita dengan Federasi Rusia. Sekarang tidak bisa lagi, karena sejumlah alasan objektif dan subjektif,” ujar Pashinyan. 

Dia mengatakan, Armenia harus memikirkan hubungan keamanan apa yang harus dibangun negara Kaukasus itu dengan Amerika Serikat, Prancis, India, dan Georgia.

Sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, Rusia menghadapi persaingan pengaruh dari Amerika Serikat untuk mendominasi negara-negara bekas Soviet serta negara-negara yang sebelumnya menjadi bagian dari kekaisaran Rusia.

Pashinyan mengatakan, Rusia mengecewakan Armenia ketika Azerbaijan melancarkan operasi militer secepat kilat yang mengambil kembali kendali atas Wilayah Nagorno-Karabakh, tahun lalu. Hal tersebut memicu eksodus warga etnik Armenia yang tinggal di daerah Azerbaijan yang memisahkan diri itu.

Sementara Rusia menyatakan, kegagalan Pashinyan sendiri dalam menghadapi persaingan kompleks di Kaukasus Selatan justru menjadi penyebab kekalahan pejuang etnik Armenia di Karabakh pada 2023 itu.

Di lain pihak, Azerbaijan menuduh Prancis menabur benih perang baru dengan memasok senjata ke Armenia. Baku juga prihatin dengan tindakan Amerika Serikat yang terus berusaha mendekati Armenia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut