Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketika Trump Takjub dengan Presiden Suriah Al Sharaa: Suatu Kehormatan Bertemu Dengannya
Advertisement . Scroll to see content

Wah! Pentagon Dilaporkan Rekrut Warga Afghanistan yang Kabur ke AS Jadi Pion di Ukraina

Senin, 29 Agustus 2022 - 09:08:00 WIB
Wah! Pentagon Dilaporkan Rekrut Warga Afghanistan yang Kabur ke AS Jadi Pion di Ukraina
Penampakan kompleks Departemen Pertahanan AS (Pentagon). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dilaporkan tengah merekrut warga Afghanistan yang mengungsi ke Amerika untuk dijadikan pion tempur di Ukraina.

Kantor berita Sputnik dengan menguitp sumber diplomatik militer melaporkan, Pentagon sedang merekrut para pilot Afghanistan untuk berpartisipasi dalam perang di Ukraina. Para pilot itu melarikan diri ke Amerika Serikat setahun yang lalu. 

Menurut sumber itu, pelatihan mereka sedang berlangsung di California.

“Pentagon, seperti yang kita ketahui, telah merekrut mantan pilot pesawat tempur Afghanistan, melatih mereka untuk Ukraina, yang melarikan diri ke Amerika Serikat setahun yang lalu, bersama dengan orang-orang Amerika,” ungkap sumber tersebut kepada wartawan.

Dia mengatakan, setelah latihan itu rampung, semua pilot Afghanistan itu rencananya akan dikirim ke Ukraina melalui Polandia ke Ukraina.

Masih menurut sumber itu, rekrutmen pion untuk berperang di Ukraina tidak hanya berlaku bagi para mantan pilot Afghanistan. Warga Afghanistan lainnya yang pernah bertugas di unit pasukan khusus juga ditawari untuk menjalani pelatihan militer dan menandatangani kontrak untuk ditugaskan di Ukraina.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.

Barat menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi Rusia.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut