Wah, Ribuan Warga Israel Demo Desak PM Netanyahu Mundur dan Dijebloskan ke Penjara
TEL AVIV, iNews.id - Ribuan warga Israel berdemonstrasi di berbagai kota, termasuk di depan kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Yerusalem, Sabtu (4/11/2023) malam. Mereka menyebut Netanyahu gagal menjaga Israel sehingga memicu serangan mematikan Hamas.
Massa membawa bendera Israel sambil meneriakkan yel-yel, "Penjarakan Sekarang Juga”. Bahkan ratusan demonstran bentrok dengan polisi karena berusaha menerobos barikade di sekitar kediaman Netanyahu.
Bukan hanya Yerusalem, demonstrasi juga terjadi di Tel Aviv serta kota lain. Ribuan pengunjuk rasa tersebut menyampaikan seruan yang sama, ketidakpuasan terhadap pemerintah terkait konflik dengan Palestina.
Ribuan orang berdemonstrasi di Tel Aviv sambil membawa foto-foto warga Israel yang disandera di Gaza. Mereka juga membawa berbagai poster bertulis, "Bebaskan Para Sandera Sekarang JUga, Bagaimanapun Caranya". Massa juga meneriakkan yel-yel, "Pulangkan Mereka Sekarang Juga".
Unjuk rasa tersebut berlangsung di tengah anjloknya tingkat kepercayaan publik Israel terhadap Netanyahu. Polling terbaru menunjukkan, lebih dari 75 persen warga Israel yakin Netanyahu harus mengundurkan diri. Hasil tersebut menggarisbawahi meningkatnya kemarahan publik terhadap para pemimpin politik dan keamanan Israel.
Polling yang dilakukan stasiun televisi Israel Channel 13 dan dirilis pada Sabtu kemarin mengungkap, 76 persen warga Israel berpendapat Netanyahu harus mengundurkan diri dan 64 persen menilai pemerintah harus menggelar pemilu segera setelah perang.
Terkait pertanyaan siapa yang paling bersalah atas serangan Hamas, 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu, 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior Pasukan Pertahanan Israel (IDF), serta 5 persen menyalahkan menteri pertahanan.
Netanyahu sejauh ini menolak bertanggung jawab atas kegagalannya dalam mengamankan Israel dari serangan tiba-tiba pejuang Hamas pada 7 Oktober lalu.
Kemarahan warga Israel semakin memuncak karena pemerintah gagal memulangkan para sandera dari Gaza. Diperkirakan 240 orang ditawan di Gaza, termasuk di dalamnya 200 lebih tentara Zionis.
Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam menyatakan, 60 sandera hilang justru akibat brutalnya serangan Israel di Gaza. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 di antaranya diperkirakan terjebak di reruntuhan bangunan yang hancur dibombardir.
Dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia beberapa hari lalu, Hamas mengungkap tujuh sandera tewas, termasuk tiga warga asing.
Editor: Anton Suhartono