Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Lengkap Pelanggan Minum Cairan Pembersih, Restoran Minta Maaf!
Advertisement . Scroll to see content

Wajahnya Ditampar, Presiden Macron: Saya Tidak Takut

Rabu, 09 Juni 2021 - 11:02:00 WIB
Wajahnya Ditampar, Presiden Macron: Saya Tidak Takut
Emmanuel Macron ditampar saat kunjungan kerja ke kampus perhotelan di Drome (Screengrab: Twitter)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengomentari insiden memalukan pada Selasa (8/6/2021). Wajahnya ditampar oleh seorang pria saat melakukan kunjungan kerja ke Drome.

Macron mengatakan kejadian ini tak membuatnya takut soal keamanan. Dia juga memastikan insiden tersebut tak akan memengaruhi agenda kerjanya ke depan.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Macron mengulurkan tangan untuk menyapa seorang pria di antara kerumunan penonton yang berdiri di belakang garis pengaman. Saat itu dia mengunjungi sebuah perguruan tinggi perhotelan.

Pria yang mengenakan kaos hijau lalu berteriak 'Ganyang Macronia' dan menampar wajah sebelah kiri Macron.

Pelaku juga meneriakkan 'Montjoie Saint Denis' yakni seruan perang bagi tentara Prancis saat negara itu masih menganut sistem monarki.

Petugas keamanan langsung membekuk pria tersebut serta mengamankan seorang pria lainnya. Sementara Macron dibawa oleh petugas pengawal ke tempat lain.

Video lain yang diposting di Twitter menunjukkan, tak lama setelah itu Macron kembali ke lokasi untuk menyapa warga dan menjabat tangan mereka.

Wali kota setempat Xavier Angeli mengatakan kepada radio Franceinfo, Macron sempat meminta petugas keamanan untuk membiarkan pelaku pergi. Namun berdasarkan keterangan sumber kepolisian kepada Reuters, dua orang ditangkap namun identitas mereka disembunyikan. Motif pasti dari insiden tersebut juga masih misterius.

Namun setidaknya motif kejadian ini bisa ditebak dari teriakan pelaku. Fiametta Venner, pengamat politik yang mempelajari ekstremisme di Prancis mengatakan kepada stasiun televisi BFMTV, sebutan pelaku saat menampar Macron telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir oleh kaum royalis dan kalangan sayap kanan.

Macron berkunjung ke wilayah Drome untuk bertemu para pemilik restoran dan mahasiswa untuk membahas kehidupan normal pascapandemi Covid-19. Namun kunjungan ini juga ditafsirkan bermuatan politik karena tahun depan Prancis akan menggelar pemilihan presiden.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut