Wakil Gubernur Bank Sentral Ditembak di Apartemen, Kondisi Korban Simpang Siur
BANGKOK, iNews.id - Dua orang bersenjata menembak Wakil Gubernur Bank Sentral Myanmar. Belum diketahui pasti kondisi korban saat ini.
Than Than Swe diserang sekelompok orang di rumahnya pada Kamis (7/4/2022). Penyerangan terjadi sepekan setelah keluar perintah keras agar uang asing yang disimpan di rekening bank di negara itu harus ditukar dengan mata uang lokal.
Seorang pejabat setempat, Thet Oo mengatakan, korban ditembak oleh dua pria ketika membuka pintu apartemen di Kota Bahan, Yangon. Korban dilarikan ke rumah sakit militer di mana dia dipastikan meninggal.
“Dua pria datang ke apartemennya dan melepaskan tiga tembakan. Saya juga mendengar suara tembakan. Tak lama setelah tembakan, pasukan keamanan tiba di perumahan,” kata Thet Oo kepada The Associated Press.
Tetapi sebuah laporan oleh Radio Free Asia yang didukung pemerintah AS mengutip seorang juru bicara militer mengatakan, korban masih dirawat karena luka-lukanya.
Kementerian Dalam Negeri Myanmar mengkonfirmasi dalam pesan teks kepada wartawan, bankir berusia 55 tahun itu telah diserang.
Bank Sentral pada Minggu (3/4/2022) mengeluarkan pemberitahuan yang memerintahkan bisnis dan individu untuk mengubah dolar dan mata uang asing lainnya menjadi kyat dalam satu hari atau menghadapi konsekuensi hukum. Dikatakan juga, mata uang asing hanya dapat dikirim ke luar negeri dengan persetujuan pemerintah.
Sebuah kelompok militan yang disebut Komando Daerah Militer Yangon, memposting pernyataan di halaman Facebook-nya yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Than Than Swe.
Organisasi itu mengklaim telah melakukan 1.128 serangan sejak September lalu, ketika Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan akan meluncurkan serangan ofensif terhadap militer. Dikatakan serangannya mengakibatkan 253 kematian dan 300 luka-luka.
Klaim tanggung jawabnya atas penembakan Than Than Swe dinilai tidak biasa. NUG biasanya cenderung menjauhkan diri dari serangan terhadap warga sipil yang dapat dicirikan sebagai terorisme.
Tahun lalu, Thein Aung, kepala keuangan Mytel Telecommunications Co. yang terkait dengan militer Myanmar, ditembak mati oleh tiga pria di depan rumahnya di Yangon. Namun hingga kini tidak ada klaim tanggung jawab yang jelas atas penembakan tersebut.
Editor: Umaya Khusniah