Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Bullying Marak di Sekolah, Prabowo Prihatin
Advertisement . Scroll to see content

Wakil PM Inggris Dominic Raab Mundur gara-gara Kasus Bullying

Jumat, 21 April 2023 - 17:14:00 WIB
Wakil PM Inggris Dominic Raab Mundur gara-gara Kasus Bullying
Dominic Raab (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Dominic Raab mengundurkan diri, Jumat (21/4/2023). Dia sedang diselidiki atas laporan bullying terhadap rekan-rekannya.

Raab menjadi menteri senior ketiga pemerintahan Perdana Menteri Rishi Sunak yang mundur atau dipecat dalam 6 bulan terakhir. Ini bisa mengganggu upaya Sunak untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap Partai Konservatif selaku penguasa pemerintah. Ironisnya, sejak berkantor di Downing Street pada Oktober 2023, Sunak menjanjikan pemerintahan yang berintegritas.

Dalam surat pengunduran diri kepada Sunak, Raab mengatakan penyelidikan terhadap dirinya akan memberi dampak mengerikan di saat pemerintah sedang berbenah.

"Memiliki efek mengerikan bagi mereka yang mendorong perubahan atas nama pemerintahan Anda, dan pada akhirnya rakyat Inggris", katanya, dalam surat, seperti dilaporkan Reuters.

Penyelidikan selama beberapa bulan terhadap Raab telah mendengar kesaksian beberapa pejabat pemerintah mengenai dugaan perbuatan intimidatif di tiga departemen berbeda. Raab menegaskan dirinya terikat untuk menerima hasil penyelidikan, namun di sisi lain dia akan membela diri.

Laporan yang belum dirilis ke publik menyimpulkan, Raab tidak pernah mengumpat, berteriak, atau mengintimidasi siapa pun secara fisik selama 4,5 tahun, kecuali terkait dengan dua tuduhan lainnya.

Dia juga mempertanyakan standar atau kategori perilaku intimidatif yang rendah sehingga bisa menjadi preseden berbahaya bagi pelaksanaan pemerintahan yang baik.

Pengunduran diri Raab ini terjadi hanya 2 pekan sebelum pemilu legislatif daerah. Partai Konservatif diprediksi mengalami hasil buruk.

Konservatif didera berbagai masalah, tak hanya di pemerintahan Sunak tapi juga sebelumnya, yakni Boris Johnson yang penuh skandal. Setelah itu pemerintahan berpindah ke Liz Truss yang membuat kebijakan ekonomi kacau. Dia hanya memimpin Inggris kurang dari 2 bulan.

Menteri senior lainnya, Gavin Williamson, dipaksa mundur pada November 2022 juga terkait tuduhan intimitif. Setelah itu Sunak memecat ketua Partai Konservatif Nadhim Zahawi pada Januari lalu setelah melanggar kode etik terkait informasi pajak.

Bukan hanya itu, Sunak juga menghadapi penyelidikan oleh lembaga pengawas parlemen terkait bisnis istrinya yang bisa memicu konflik kepentingan.

Sang istri memiliki saham di perusahaan pengasuhan anak. Masalahnya perusahaan itu bisa mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah yang baru soal pendanaan bagi jasa pengasuhan anak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut