Wakil PM Ukraina Sebut Aktivitas Pasukan Rusia di PLTN Chernobyl Bisa Picu Kebocoran Radiasi
 
                 
                KIEV, iNews.id - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menuduh Rusia melakukan aktivitas di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl yang bisa memicu kebocoran radiasi. Disebutkan, dampak kebocoran bisa sampai ke sebagian besar Eropa.
Vereshchuk mengatakan, pasukan Rusia yang menguasai PLTN melakukan aktivitas militer tidak bertanggung jawab di zona pengecualian, seraya mendesak PBB untuk mengirim tim untuk memeriksa kondisi.
 
                                Pasukan Rusia, kata Vereshchuk, mengangkut sejumlah kendaraan militer berat berusia tua dan rusak memicu kekhawatiran kerusakan tangki penahan di sekitar reaktor keempat PLTN. Bukan hanya itu, pasukan Rusia melarang petugas pemadam kebakaran mengendalikan sejumlah kebakaran di zona tersebut.
"Dalam konteks keselamatan nuklir, tindakan pasukan Rusia yang tidak bertanggung jawab dan tidak profesional memicu ancaman sangat serius, tidak hanya bagi Ukraina tapi juga kepada ratusan juta penduduk Eropa," kata Vereshchuk, dalam pernyataan di Telegram, dikutip dari Reuters.
 
                                        "Oleh karena itu, kami mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan pelucutan militer di zona pengecualian sekitar PLTN Chernobyl serta mengirim misi khusus untuk mengantisipasi terulangnya risiko kecelakaan Chernobyl diakibatkan pasukan penjajah Rusia," katanya, menambahkan.
 
                                        Vereshchuk menambahkan, kerusakan pada tangki penahan, dibangun menggunakan biaya Eropa, tak terelakkan jika aktivitas militer Rusia berlanjut yang menyebabkan pelepasan sejumlah besar debu radioaktif ke atmosfer. Kontaminasi tidak hanya terjadi di Ukraina tapi negara-negara Eropa lainnya.
Rusia mengabaikan risiko tersebut dengan terus mengangkut kendaraan militer di daerah dekat stasiun.
Rusia sebelumnya membantah pasukannya menempatkan PLTN Chernobyl dalam bahaya.
PLTN Chenobyl terbakar dan meledak pada 1986, yakni pada reaktor keempat, mengeluarkan radiasi hingga Inggris dan Spanyol. Ribuan kasus kematian dikaitkan dengan kebocoran radiasi tersebut.
Pasukan Rusia menduduki PLTN Chernobyl pada hari-hari pertama invasi pada Februari dan mencegah petugas pemeliharaan fasilitas masuk.
Editor: Anton Suhartono