Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza 875 Kali, Ini Perinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Wali Kota Athena kepada Dubes Israel: Jangan Ajari Kami Demokrasi Sambil Bom Anak-Anak Gaza!

Selasa, 05 Agustus 2025 - 11:08:00 WIB
Wali Kota Athena kepada Dubes Israel: Jangan Ajari Kami Demokrasi Sambil Bom Anak-Anak Gaza!
Haris Dukas memberi pesan menohok kepada Israel, tak pantas memberi pelajaran demokrasi selama mereka membantai warga Gaza (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

ATHENA, iNews.id - Wali Kota Athena, Yunani, Haris Dukas memberi pesan menohok kepada Israel. Dia mengatakan tak pantas bagi Israel, negara yang melakukan praktik genosida di Jalur Gaza, mengajarkan demokrasi.

Pernyataan itu disampaikan Dukas menjawab pertanyaan Duta Besar Israel untuk Yunani Noam Katz yang memprotes banyaknya grafiti antisemit di Athena.

Katz menyebut Pemerintah Kota Athena gagal mengatasi maraknya grafiti antisemit tersebut.

"Kita tidak butuh pelajaran demokrasi dari mereka yang membunuh warga sipil," ujar Dukas, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (5/8/2025).

Dia menegaskan Athena, sebagai ibu kota negara demokrasi, menghormati sepenuhnya para pendatang serta mendukung hak kebebasan berekspresi. 

"Sebagai otoritas kota, kami telah menunjukkan perlawanan aktif terhadap kekerasan dan rasisme dan kami tidak menerima pelajaran demokrasi dari mereka yang membunuh warga sipil serta anak-anak yang antre makanan, dari mereka yang menyebabkan puluhan orang tewas di Gaza setiap hari, akibat bom, kelaparan, dan kehausan," kata Dukas.

Dia prihatin Dubes Katz hanya berfokus pada grafiti, sementara praktik genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang terjadi di Gaza.

Komentar itu disampaikan Katz dalam wawancara dengan surt kabar Kathimerini. Pada kesempatan itu Katz mengatakan grafiti antisemit membuat pendatang Israel tidak nyaman seraya menuduh pemerintah kota tidak berbuat banyak mengatasinya.

Jumlah warga Gaza yang meninggal akibat kelaparan mencapai 175 orang, sebanyak 93 di antaranya anak-anak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut