Wapres AS: 50 Negara Akui Guiado sebagai Presiden, Maduro Harus Pergi
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan puluhannegara lain mendukung 100 persen Juan Guaido, pemimpin yang mengaku sebagai presiden sementara Venezuela.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence kemarin di Bogota, Kolombia, bersama presiden Kolombia, Panama, Bolivia, wakil presiden Brasil, serta Guaido.
"Nicolas Maduro adalah seorang perebut kekuasaan tanpa klaim sah atas kekuasaan," kata Pence, seperti dilaporkan Breitbart, Selasa (26/2/2019).
"Dan hari ini, sebagian besar berkat kepemimpinan yang diwakili di sini hari ini, lebih dari 50 negara telah bergabung dengan kami dalam mengakui Presiden Sementara Juan Guaido, satu-satunya Presiden Venezuela yang sah."
Pence juga menyatakan Presiden Venezuela Nicolas Maduro harus pergi demi masa depan yang lebih baik di Venezuela.
"Nicolas Maduro harus pergi," tegasnya.
"Perjuangan di Venezuela adalah antara kediktatoran dan demokrasi, antara penindasan dan kebebasan, antara penderitaan jutaan rakyat Venezuela dan peluang 'masa depan baru' kebebasan dan kemakmuran," tutur Pence.
"Sangat tidak masuk akal bahwa Maduro memblokir ratusan ton bantuan untuk orang-orang miskin di seluruh Venezuela. Tapi dia benar-benar menari sementara truk-truk berisi bantuan makanan dan obat-obatan terbakar. ”
Saat di Bogota, Pence dan para pemimpin regional membahas strategi mempercepat hengkangnya Maduro dan cara agar bantuan kemanusiaan, yang saat ini menumpuk di perbatasan Brasil dan Kolombia, masuk ke Venezuela. Saat ini pasokan makanan dan obat-obatan di Venezuela semakin menipis.
Dia juga mengumumkan bantuan keuangan baru bagi rakyat Venezuela.
"Adalah kehormatan bagi saya untuk mengumumkan bahwa Amerika akan memberi tambahan 56 juta dolar untuk mendukung mitra-mitra kami di wilayah ini sementara mereka mengulurkan bantuan bagi rakyat Venezuela," tambah Pence.
Pertemuan Grup Lima itu diadakan setelah pada akhir pekan terjadi kerusuhan dan kekerasan di perbatasan Venezuela dengan Kolombia dan Brasil, di mana tentara dan orang-orang yang setia kepada Presiden Maduro memblokir pengiriman bantuan makanan dan pasokan medis. Maduro menegaskan bantuan itu adalah dalih untuk invasi bersenjata AS.
Editor: Nathania Riris Michico