Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nahas, Kuil China Hangus Terbakar gegara Turis Iseng Nyalain Dupa
Advertisement . Scroll to see content

Wapres William Lai Sebut Taiwan Negara Merdeka, Tak Akan Tunduk pada China

Selasa, 15 Agustus 2023 - 10:43:00 WIB
Wapres William Lai Sebut Taiwan Negara Merdeka, Tak Akan Tunduk pada China
William Lai menegaskan Taiwan adalah negara merdeka dan tak akan tunduk kepada China (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Taiwan William Lai mengungkap nama wilayahnya tak akan diubah di tengah upaya melepas diri dari China. Pria yang juga kandidat kuat presiden itu juga menegaskan, Taiwan tidak akan tunduk terhadap China.

“Kita harus patuh pada kebenaran, yang saya maksud dengan pragmatisme, bahwa Taiwan sudah menjadi negara berdaulat dan merdeka yang disebut dengan Republik China (ROC). Ini bukan bagian dari Republik Rakyat China (RRC),” kata Lai, dalam wawancara dengan Bloomberg, seperti dikutip, Selasa (15/8/2023). 

"ROC dan RRC tidak tunduk satu sama lain. Tidak perlu mendeklarasikan kemerdekaan. ROC tidak tunduk pada RRC," ujarnya, menegaskan, seperti dilaporkan kembali Reuters.

China sejak lama tidak menyukai Lai karena komentar-komentarnya soal kemerdekaan Taiwan. Pejabat China menyebut Lai sebagai pekerja untuk kemerdekaan Taiwan. Isu kemerdekaan merupakan garis merah bagi China, yang menganggap wilayah itu masih bagian wilayahnya.

Lai berulang kali mengatakan tidak akan mengubah status quo, namun mengungkap fakta bahwa Taiwan sudah merdeka dan hanya rakyatnya yang boleh memutuskan masa depan mereka.

"Nama saat ini, menurut konstitusi kami, adalah Republik China. Sehubungan dengan pemersatu rakyat Taiwan, Presiden Tsai (Ing Wen) menggunakan istilah Republik China untuk menggambarkan negara kita. Saya akan terus melakukannya di masa depan. Tidak ada rencana untuk mengubah nama negara kita," ujarnya.

Pemerintah Republik China kalah dalam perang saudara melawan pasukan komunis di bawah kepemimpinan Mao Zedong pada 1949. Mao kemudian mendirikan Republik Rakyat China. Sementara itu para aktivis dan pendukung Republik China melarikan diri ke wilayah Taiwan.

Taiwan akan menggelar pemilu pada Januari 2024 untuk memilih presiden baru. Presiden Tsai Ing Wen tidak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah menjabat dua periode.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut