Warga Inggris Terpapar Zat Pelumpuh Saraf Novichok Lewati Masa Kritis
LONDON, iNews.id - Satu korban terpapar zat kimia pelumpuh saraf Novichok di Amesbury, Inggris, sudah melewati kondisi kritis. Pria bernama Charlie Rowley (45) itu masih dirawat di Rumah Sakit Daerah Salisbury, Inggris.
"Kondisinya tak kritis lagi," kata Direktur Keperawatan RS Daerah Salisbury, Lorna Wilkinson, dikutip dari AFP, Rabu (11/7/2018).
Meskipun sudah melewati masa kirits, Rowley masih tetap dalam pemantauan.
"(Kondisinya) Serius, tapi stabil. Dia masih perlu melalui beberapa cara untuk sembuh. Tapi perkembangan yang sejauh ini kami pantau menjadi alasan bahwa kami optimistis," katanya.
Rumah sakit memastikan Rowley sudah sadar dan bisa diajak berkomunikasi, namun dia belum bisa keluar.
Rowley ditemukan tak sadarkan diri pada 30 Juni di rumah bersama pasangannya, Dawn Sturgess (44). Namun Strugess tak bisa diselamatkan dan meninggal pada Minggu (8/7).
Sam Hobson, teman dari pasangan itu, mengatakan, mereka bertiga berkunjung ke Salisbury pada 29 Juni. Salisbury merupakan tempat di mana mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan anaknya, Yulia, ditemukan tak sadar di taman dekat pusat perbelanjaan karena terpapar Novichok.
Diduga, Strugess dan Rowley terkontaminasi Novichok saat berkunjung ke Salisbury. Namun tak diketahui benda apa yang menjadi media kontaminasi.
Hobson lalu berkunjung ke rumah Rowley pada Sabtu (30/6). Saat itu dia mendapati Sturgess seperti orang sakit.
"Dia berkeringat dan Anda tidak bisa berbicara dengannya. Sepertinya dia berada di dunia lain, berhalusinasi," kata Hobson.
Lebih lanjut polisi juga sudah berkomunikasi dengan Rowley setelah kondisinya membaik.
"Petugas dari tim penyelidik sudah berbicara dengan Charlie dan akan terus melakukan pembicaraan di waktu kemudian," demikian pernyataan kepolisian Inggris.
Inggris menuduh Rusia sebagai dalang penyerangan Skripal dan Yulia, namun dibantah. Keduanya lolos dari maut. Kasus ini memicu konflik diplomatik antara Barat dengan Rusia. Lebih dari 140 diplomat Rusia diusir dari Inggris, Amerika Serikat, serta puluhan negara lainnya. Novichok merupakan senjata kimia yang dikembangkan Soviet di masa perang dingin.
Editor: Anton Suhartono