Warga Jerman Diminta Batalkan Liburan dan Tak Keluar Rumah
BERLIN, INews.id - Jerman mendesak warganya tinggal di rumah terhitung sejak Senin (16/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19.
Pemerintah juga mengumumkan aturan lain yang membatasi pergerakan warga, keputusan belum pernah dikeluarkan sebelumnya.
Kanselir Angela Merkel meminta warga membatalkan liburan di dalam maupun luar negeri.
"Seharusnya warga tak melakukan liburan di dalam negeri maupun luar negeri. Belum pernah terjadi langkah-langkah seperti ini di negara kita. Keputusan ini memang menjangkau jauh, tapi saat ini diperlukan," ujarnya, dikutip dari AFP, Selasa (17/3/2020).
Hal senada disampaikan Presiden Frank Walter Steinmeier yang mendesak warga tak keluar rumah.
"(Kita) Bekerja bersama untuk memastikan virus menyebar selambat mungkin. Jadi, sedapat mungkin tetap di rumah! Hindari kontak jarak dekat dan pahamilah semua pembatasan ini," katanya.
Pemerintah melarang acara keagamaan di gereja, masjid, dan sinagog, serta meminta toko-toko selain menjual kebutuhan sehari-hari untuk tutup.
Selain itu, bank, kantor pos, apotek, dan SPBU tetap dibolehkan buka. Restoran dan kafe tetap buka, namun jam operasionalnya dibatasi sampai pukul 18.00 waktu setempat.
Pekan lalu Jerman lebih dulu menutup sekolah dan membatasi perjalanan kereta lokal.
Jumlah kasus virus korona di Jerman hingga Selasa (17/3/2020) menjadi 7.272. Pada Senin terjadi lonjakan kasus yakni bertambah sebanyak 1.174 penderita. Dari total jumlah tersebut, 17 meninggal dan 67 sembuh.
Jerman juga memperketat penjagaan dengan Austria, Prancis, Swiss, Luksemburg, dan Denmark. Para pendatang yang masuk tanpa alasan penting akan ditolak masuk Jerman.
Editor: Anton Suhartono