Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Warganet China Kecam Iklan Makan Burger dengan Sumpit di Selandia Baru

Jumat, 12 April 2019 - 07:31:00 WIB
Warganet China Kecam Iklan Makan Burger dengan Sumpit di Selandia Baru
Iklan Burger King Selandia Baru yang menunjukkan seseorang yang berusaha makan burger menggunakan sumpit. (Foto: twitter)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Apakah semakin banyak orang yang sensitif dengan perasaan bahwa budaya mereka dilecehkan ataukah banyak bisnis yang kini sengaja membuat iklan kontroversial?

Sebuah waralaba restoran makanan cepat saji Burger King di Selandia Baru menarik iklan promosi yang menunjukkan seseorang yang berusaha makan burger menggunakan sumpit.

Sebelum ditarik, iklan tersebut sempat menimbulkan kemarahan di media sosial dan beberapa pihak menuntut pembuatnya untuk meminta maaf.

Video iklan yang disebelumnya dimuat di akun Instagram waralaba tersebut menunjukkan, pelanggan bule menggunakan sumpit merah raksasa yang mencoba menyantap Burger baru yang berisi sambal asal Vietnam, bernama Vietnamese Sweet Chilli Tendercrisp Burger.

Iklan itu bertuliskan: "Ini akan membawa lidah Anda bergoyang sampai ke Ho Chi Minh City."

Burger King menyatakan sudah meminta waralaba itu untuk menarik iklan tersebut segera, dan pada Selasa (9/4) sore, iklan ini tidak ada lagi berada di akun Instagram.

"Iklan tersebut tidak sensitif dan tidak mewakili nilai produk kami berkenaan dengan keragaman dan rasa memiliki," demikian pernyatana Burger King, seperti dikutip ABC News.

Para warganet di China mendesak Burger King untuk meminta maaf dengan mengatakan perusahaan internasional ini mengejek budaya dan cara makan orang Asia.

Hingga Selasa sore, tagar "Burger King apology" dilihat lebih dari 50 juta kali di platform mirip Twitter di China, Sina Weibo.

Namun ada juga pengguna media sosial yang membela Burger King yang memiliki sekitar 1000 restoran di China.

"Saya tidak yakin ini betul-betul soal diskriminasi rasial. Namun memang orang yang membuat iklan ini tidak memiliki otak," tulis sebuah komentar di Weibo.

Seorang warga Selandia Baru, Mariah Mo, yang pertama kali mengunduh iklan tersebut di Twitter mengatakan, "Chopsticks are hilarious right".

"Saya muak dengan rasisme, dalam bentuk apa saja. Mereka yang mencemooh budaya lain, sampai mereka yang menembak dan membunuh mereka yang sedang berdoa di rumah ibadat. Katakan tidak terhadap setiap bentuk tindakan tersebut," katanya.

Beberapa pengguna media sosial juga menyebut sambel cabe manis yang disebut Burger King merupakan makanan Vietnam, sebenarnya lebih populer di Thailand.

Media di China pun membandingkan apa yang dilakukan Burger King ini dengan permintaan maaf yang dilakukan perusahaan fesyen terkenal Italia, Dolce & Gabbana.

Perusahaan itu pernah mengeluarkan iklan model China yang kesulitan makan pizza dan spaghetti menggunakan sumpit.

Dolce & Gabbana terpaksa membatalkan fesyen show di China setelah iklan itu muncul karena pengguna media sosial mengancam akan melakukan boikot terhadap produk-produk mereka.

Pendiri perusahaan itu kemudian meminta maaf dalam sebuah rekaman video.

"Kami cinta dengan budaya Anda, dan kami harus belajar lebih banyak lagi," demikina video permintaan maaf Dolce & Gabbana.

"Itulah mengapa kami meminta maaf apabila kami berbuat kesalahan dalam mengungkapkan apa yang kami lakukan."

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut