Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terekam Kamera, Detik-Detik Pesawat C-130 Turki Bawa 20 Tentara Jatuh Hantam Tanah
Advertisement . Scroll to see content

WHO: 26 Juta Orang Terkena Dampak Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah

Minggu, 12 Februari 2023 - 12:40:00 WIB
WHO: 26 Juta Orang Terkena Dampak Gempa Dahsyat di Turki dan Suriah
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hampir 26 juta orang terkena dampak gempa dahsyat mematikan yang melanda Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) lalu. Sementara itu, puluhan rumah sakit di kedua negara telah rusak akibat bencana tersebut.

Pada Sabtu (11/2/2023), WHO menyerukan kepada dunia agar menggalang dana untuk mengatasi kebutuhan kesehatan yang mendesak bagi para warga terdampak gempa Turki-Suriah. Menurut badan PBB itu, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar 42,8 juta dolar AS (lebih dari Rp650 miliar) untuk kebutuhan tersebut.

WHO sendiri telah mengeluarkan 16 juta dolar AS dari dana daruratnya untuk membantu korban gempa. Menurut organisasi itu, dari hampir 26 juta warga terdampak, sekira 15 juta orang di antaranya berada di Turki. Sementara itu, hampir 11 juta orang lagi ada di Suriah, negeri yang sedang dilanda perang berpanjangan.

Di antara mereka, lebih dari lima juta orang dianggap sangat rentan, termasuk hampir 350.000 lansia dan lebih dari 1,4 juta anak-anak. WHO memperkirakan, di Turki lebih dari 4.000 bangunan runtuh akibat gempa, dan 15 rumah sakit mengalami kerusakan sebagian atau berat.

Di Suriah, setidaknya 20 fasilitas kesehatan di wilayah barat laut yang terkena dampak paling parah, termasuk empat rumah sakit, juga mengalami kerusakan. Hal ini membuat upaya untuk membantu puluhan ribu orang yang terluka dalam bencana tersebut semakin sulit.

Badan PBB itu menyatakan, ada kebutuhan mendesak untuk perawatan trauma segera, perawatan rehabilitasi pascatrauma, obat-obatan esensial, pencegahan dan pengendalian untuk mencegah wabah penyakit, serta akses ke dukungan kesehatan mental.

“Tujuan WHO adalah untuk menyelamatkan nyawa segera setelah bencana, untuk meminimalkan konsekuensi kesehatan hilirnya, termasuk kesehatan mental, dan dengan cepat memulihkan layanan kesehatan esensial di semua populasi yang terkena dampak gempa,” ungkap WHO dalam pernyataannya, akhir pekan ini.

Badan internasional itu menyatakan, pihaknya telah menerbangkan 37 ton pasokan untuk keperluan operasi darurat dan penyembuhan trauma ke Turki pada Kamis (9/2/2/2023) lalu. Sementara 35 ton persediaan yang sama juga telah tiba di Suriah pada Jumat (10/2/2023).

“Perbekalan penyelamat jiwa ini akan digunakan untuk merawat dan merawat 100.000 orang serta untuk 120.000 intervensi bedah mendesak di kedua negara,” kata WHO.

Pengiriman pasokan ketiga, yang membawa muatan serupa, dijadwalkan tiba di Suriah pada Senin (13/2/2023) besok.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, tiba di Aleppo, Suriah pada Sabtu (11/2/2023) kemarin. Dia mengaku sangat sedih melihat kondisi yang dihadapi para penyintas gempa bumi di sana. Mereka harus menghadapi ancaman maut di tengah cuaca dingin yang membekukan, ditambah lagi akses yang sangat terbatas ke tempat berlindung, makanan, air, alat penghangat, dan perawatan medis.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut