WASHINGTON, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membatalkan rencana merilis laporan awal hasil penyelidikan asal usul Covid-19. Bulan lalu tim internasional pergi ke Kota Wuhan, China, tempat kasus pertama kali dilaporkan, untuk menyelidiki asal usul virus corona.
Surat kabar The Wall Street Journal (WSJ), mengutip pernyataan ketua tim peneliti Peter Ben Embarek, melaporkan, rencana itu dibatalkan.
Kota Kelahiran Yesus Rayakan Natal Pertama Kalinya sejak Perang Israel-Hamas Pecah
Tim sebelumnya menyatakan, hasil penilitian tidak bisa menentukan dengan jelas asal-usul virus yang kini telah menjangkiti lebih dari 100 juta penduduk Bumi itu.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 12 Februari mengatakan, laporan awal berisi ringkasan temuan tim akan segera diterbitkan dan laporan lengkapnya akan selesai dalam beberapa pekan kemudian.
Bos WHO Tegaskan Penelitian Asal Usul Covid-19 di Wuhan Dilakukan Tim Independen
Namun seorang juru bicara WHO mengatakan, tim hanya akan akan menerbitkan laporan lengkap dan final dari hasil temuan mereka.
"(Laporan) Akan diterbitkan dalam beberapa pekan mendatang dan mencakup temuan-temuan penting," kata juru bicara, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (5/3/2021).
Tim Ahli WHO Sebut China Tak Serahkan Data Lengkap soal Asal Usul Covid-19
Sementara itu Embarek menjelaskan alasan mengapa tim hanya akan merilis hasil penelitian final. Menurut dia, laporan ringkasan tak akan membuat orang yang membacanya puas.
"Menurut definisi, laporan ringkasan tidak membeberkan semua rincian. Jadi, karena begitu banyak yang tertarik dengan laporan ini, ringkasan saja tidak akan memuaskan rasa penasaran pembaca,” tuturnya.
Sementara tim mempersiapkan hasil penelitian mereka, Amerika Serikat kembali mendesak China untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di hari-hari pertama menyebarnya wabah.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price meminta China untuk mengungkap data-data sejak hari-hari awal wabah.
"Ini tentang belajar dan bekerja, diposisikan melakukan segala yang kita bisa untuk melindungi diri, rakyat AS, serta masyarakat internasional dari ancaman pandemi di masa depan. Oleh karena itu, kita butuh mengetahui semua ini. Kita butuh transparansi dari pemerintah China," kata Price.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku