WHO Minta Perawatan Gigi Ditunda sampai Penularan Covid-19 Turun
JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta tenaga medis untuk menunda perawatan gigi rutin serta pemeriksaan tidak penting sampai kasus Covid-19 mereda.
Menurut WHO, percikan atau aerosol yang keluar dari mulut pasien bisa membahayakan dokter atau sebaliknya, jika mengandung virus corona.
Badan PBB itu menyatakan, saat ini layanan perawatan gigi di banyak negara sudah memulai aktivitas. WHO dalam panduannya mengingatkan para dokter dan tenaga medis untuk meminimalisasi paparan aerosol.
"WHO menyarankan agar perawatan kesehatan mulut rutin yang tidak penting, mencakup pemeriksaan kesehatan mulut, pembersihan gigi, dan perawatan pencegahan, ditunda sampai terjadi penurunan tingkat penularan Covid-19 signifikan dari komunitas ke kasus cluster," demikian isi panduan, dikutip dari AFP, Rabu (12/8/2020).
WHO menegaskan, hal yang sama berlaku bagi perawatan gigi estetika.
"Namun, perawatan kesehatan mulut mendesak atau darurat yang penting demi menjaga fungsi mulut seseorang, menghilangkan rasa sakit yang parah, harus tetap dilakukan," bunyi panduan.
WHO juga menyarankan kepada dokter gigi agar meminta pasien menjalani tes virus corona sebelum pemeriksaan.
Disebutkan pula, dokter gigi berisiko tinggi terinfeksi virus corona. Ini disebabkan dokter dan perawat kesehatan mulut harus berada dekat dengan wajah pasien dalam waktu lama.
“Prosedur ini melibatkan komunikasi tatap muka dan sering terpapar air liur, darah, dan cairan tubuh lainnya, serta menggunakan peralatan tajam. Akibatnya, mereka berisiko tinggi terinfeksi SARS-CoV-2 atau menularkan kepada pasien," kata WHO.
Semburan aerosol (AGP) berpotensi terjadi saat pembersihan gigi menggunakan alat scaler atau pemolesan ultrasonik yang bekerja dengan kecepatan tinggi atau rendah, pencabutan gigi, dan pemasangan implan.
Editor: Anton Suhartono