Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

WHO Peringatkan Virus Korona Bisa Jadi Pandemi Dunia Setelah Menyerang China

Selasa, 25 Februari 2020 - 10:36:00 WIB
WHO Peringatkan Virus Korona Bisa Jadi Pandemi Dunia Setelah Menyerang China
Tedros Adhanom Ghebreyes (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Virus korona atau Covid-19 telah mencapai puncaknya di China, namun masih bisa tumbuh menjadi pandemi di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan virus korona berpotensi menyebar ke seluruh dunia atau menjadi pandemi seiring dengan pertambahan kasus di negara lain, terutama Korea Selatan, Italia, dan Iran.

Di luar China, kasus virus korona melonjak dalam beberapa hari terakhir menjadi lebih dari 2.000 penderita dengan jumlah korban meninggal 30 orang. Kasus kematian terbanyak berada di Iran dan Korsel.

Korea Selatan, Italia, dan Iran mencatat peningkatan infeksi dan kematian sangat tajam, sementara beberapa negara di Timur Tengah, muncul laporan kasus pertama virus korona, yakni Bahrain, Kuwait, Irak, dan Oman, dampak dari kunjungan warga ke Iran.

Meski demikian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyes bersikeras penyebaran virus masih bisa ditahan.

"Untuk saat ini kami tidak menyaksikan penyebaran global dari virus dan kami tidak menyaksikan kematian dalam skala besar," kata Tedros, di Jenewa, dikutip dari AFP, Selasa (25/2/2020).

Namun dia menegaskan negara-negara harus melakukan segala upaya untuk mempersiapkan potensi terjadinya pandemi.

Korsel melaporkan 60 kasus terbaru pada Selasa sehingga jumlahnya meningkat menjadi 893 dengan delapan orang meninggal.

Wabah virus korona di Korsel berpusat di Daegu, kota berpenduduk sekitar 2,5 juta jiwa, terkait penularan di kalangan jemaat gereja.

Presiden Moon Jae In pada Minggu (23/2/2020) menaikkan status wabah korona ke level tertinggi yakni 'Merah' sebagai bagian dari upaya pencegahan. Sekolah-sekolah dliburkan serta acara-acara besar dibatalkan.

Italia melaporkan lebih dari 200 kasus virus korona dengan tujuh korban meninggal. Otoritas mengisolasi 11 kota untuk mencegah penyebaran virus korona, termasuk menunda pertandingan sepak bola Serie A.

Iran melaporkan 64 kasus virus korona dengan setidaknya 12 orang meninggal. Kantor berita semi-resmi ILNA, mengutip pernyataan anggota parlemen Kota Qom -pusat penyebaran virus-, menyebutkan jumlah yang meninggal mencapai 50 orang. Namun Pemerintah Iran menepis laporan tersebut dan berjanji akan transparan mengungkap wabah ini kepada dunia.

Sementara itu China melaporkan 508 kasus baru, sembilan di antaranya berada di luar Hubei, pusat epidemi.

Penambahan itu memang naik dibandingkan 409 kasus yang dilaporkan pada Senin, namun jauh lebih rendah dibandingkan kasus yang dilaporkan sepanjang pekan lalu.

Korban meninggal di China menjadi 2.663 orang setelah 71 kasus kematian dilaporkan. Ini merupakan penambahan kasus kematian harian terendah sejak 2 pekan terakhir.

WHO menyatakan wabah virus korona di China mencapai puncaknya antara 23 Januari dan 2 Februari 2020.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut