Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : WHO Berduka atas Banjir Sumatera, Siap Beri Bantuan!
Advertisement . Scroll to see content

WHO Prediksi Warga Dunia Perlu Disuntik Vaksin Covid Booster Setiap 1 atau 2 Tahun

Jumat, 25 Juni 2021 - 08:00:00 WIB
WHO Prediksi Warga Dunia Perlu Disuntik Vaksin Covid Booster Setiap 1 atau 2 Tahun
WHO memprediksi warga dunia perlu mendapat suntikan vaksin Covid-19 booster setiap 1 atau 2 tahun (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSEL, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, masyarakat internasional, apalagi kalangan rentan Covid-19 seperti orang tua, perlu mendapat vaksin tambahan atau booster rutin untuk melindungi mereka dari berbagai varian baru.

Dalam dokumen internal WHO sebagaimana dilihat Reuters, prediksi tersebut masih mungkin berubah atau bisa dipasangkan dengan dua skenario lain, meski kemungkinannya kecil.

WHO menganggap, suntikan booster perlu diberikan setiap tahun kepada individu berisiko tinggi sebagai skenario dasar 'indikatif', sementara suntikan booster setiap 2 tahun diberikan untuk masyarakat umum.

Dokumen tersebut tidak menjelaskan bagaimana kesimpulan itu diambil, namun menggarisbawahi ancaman Covid-19 varian baru yang akan terus muncul serta perbaruan vaksin virus corona secara berkala.

Dokumen tertanggal 8 Juni dan masih dalam pengembangan tersebut akan dibahas WHO dalam pertemuan GAVI, aliansi vaksin untuk program Covax.

Produsen vaksin seperti Moderna dan Pfizer sebelumnya menegaskan dunia akan membutuhkan suntikan booster guna mempertahankan tingkat kekebalan tinggi, namun belum ada bukti yang jelas.

Seorang juru bicara Gavi mengatakan, Covax berencana untuk mempertimbangkan berbagai skenario.

Dokumen tersebut juga memprediksi, sekitar 12 miliar dosis vaksin Covid-19 akan diproduksi secara global mulai 2022. Jumlah itu sedikit lebih banyak dari perkiraan 11 miliar dosis pada tahun ini sebagaimana disampaikan Federasi Internasional Produsen & Asosiasi Farmasi (IFPMA).

Ini menandakan WHO tidak mengharapkan peningkatan produksi vaksin yang signifikan pada 2022.

Sementara dalam dokumen lain Gavi menyatakan, ada skenario digunakan untuk menentukan strategi vaksinasi global WHO. Namun skenario itu bisa berubah, bergantung pada data baru yang masuk yakni mengenai peran booster serta durasi perlindungan yang diberikan vaksin.

Data Gavi mengungkap, sejauh ini sekitar 2,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di seluruh dunia, sebagian besar di negara-negara maju di mana lebih dari setengah populasi sudah mendapat setidaknya satu dosis. Namun di banyak negara miskin tingkat vaksinasi di bawah 1 persen.

WHO memprediksi, kesenjangan ini bisa semakin melebar pada 2022 karena kebutuhan akan suntikan booster tahunan. Jika terjadi, negara-negara miskin kembali berada di anrean paling belakang.

Dalam skenario terburuk, WHO memperkirakan produksi vaksin hanya sekitar 6 miliar dosis pada 2020, karena peraturan ketat untuk suntikan baru dan kendala manufaktur lainnya.

Namun dalam skenario paling optimis, semua rencana produksi vaksin berjalan di jalurnya, sehingga menghasilkan sekitar 16 miliar dosis untuk memenuhi semua permintaan. Dalam skenario ini, vaksin akan dibagikan secara adil di seluruh dunia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut