Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : WHO Dukung Indonesia Bikin Obat Herbal Naik Level, Ini Buktinya!
Advertisement . Scroll to see content

WHO Tetapkan Cacar Monyet Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global

Kamis, 15 Agustus 2024 - 06:52:00 WIB
WHO Tetapkan Cacar Monyet Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global
WHO mengumumkan mpox, sebelumnya dikenal dengan cacar monyet, sebagai darurat kesehatan global (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (14/8/2024), mengumumkan mpox, sebelumnya dikenal dengan cacar monyet, sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC). Status ini merupakan level kewaspadaan tertinggi setelah penyakit tersebut mewabah di Afrika.

Ini merupakan kali kedua dalam 2 tahun WHO mengeluarkan peringatan yang sama untuk penyakit yang mengincar banyak kalangan homoseksual, terutama gay tersebut.

WHO mengungkap, kasus mpox ditemukan di 13 negara Afrika termasuk dalam bentuk terbarunya. Infeksi virus menyebar dengan cepat dari Republik Demokratik Kongo (DRC) ke negara-negara tetangga.

"Hari ini, komite darurat bertemu dan memberi tahu saya bahwa menurut pandangan mereka, situasi tersebut merupakan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional. Saya telah menerima masukan itu," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (15/8/2024).

Dengan status ini, lanjut Tedros, WHO berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi, bekerja sama erat dengan setiap negara yang terkena dampak, serta meningkatkan kehadiran para petugasnya di lapangan untuk mencegah penularan dan merawat dan menyelamatkan nyawa mereka yang terinfeksi.

Selain itu dengan status, WHO bersama lembaga-lembaga kesehatan bisa mempercepat penelitian, pendanaan, menerapkan berbagai langkah kesehatan masyarakat global, serta meningkatkan kerja sama untuk mengatasi penyakit itu. 

Mpox bisa dapat menyebar melalui kontak dekat antar individu. Meskipun biasanya ringan, penyakit ini bisa menyebabkan kematian meski jarang terjadi. Penderita mpox mengalami gejala seperti flu serta benjolan kulit berisi nanah.

Sementara wabah di Kongo dimulai dengan varian yang dikenal klade I, namun subvarian baru klade Ib tampaknya menyebar lebih mudah. Subvarian tersebut sejauh ini telah terdeteksi di Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengungkap, sebanyak 17.000 lebih kasus dugaan mpox dan 517 kematian terjadi di benua itu sepanjang 2024. Angka tersebut meningkat 160 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut