Win Myint, Presiden Myanmar yang Baru
YANGON, iNews.id - Parlemen Myanmar memilih orang dekat Aung San Suu Kyi, Win Hyint, sebagai presiden yang baru, menggantikan Htin Kyaw yang mengundurkan diri pada pekan lalu.
Win Myint (66) dipercaya menjadi presiden setelah mendapat suara terbanyak di parlemen. Dia menyingkirkan dua calon lain termasuk mantan jenderal Myint Swe, yang sempat menggantikan posisi Htin untuk sementara.
"Saya dengan ini mengumumkan bahwa U (yang terhormat) Win Myint, yang memperoleh suara mayoritas, dipilih sebagai presiden," kata Ketua Parlemen Myanmar, Mann Win Khaing Than, dikutip dari AFP, Rabu (28/3/2018).
Win sebelumnya merupakan ketua majelis rendah. Pekan lalu, dia mengundurkan diri agar memuluskan jalannya menuju kursi presiden.
Dia mendapat dukungan dari dua per tiga suara parlemen yang isinya didominasi oleh anggota Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) besutan Aung San Suu Kyi.
Mantan pengacara itu merupakan bagian dari lingkaran dalam Suu Kyi. Mereka berjuang bersama memperjuangkan demokrasi dari pemerintahan junta militer dalam gerakan 1998. Saat itu, Win Myint sempat dijebloskan ke penjara. Win memenangkan pemilu parlemen bersama Suu Kyi pada 2012.
Meski menjabat presiden, namun kewenangan Win terbatas atau berada di bawah kendali Suu Kyi. Perempuan peraih Hadiah Nobel Perdamaian yang belakangan namanya menjadi sorotan dunia internasional terkait pembantaian etnis Rohingya itu tak bisa menjadi presiden.
Sesuai konstitusi Myanmar, Suu Kyi tak bisa menjadi presiden karena dia menikah dengan pria asing dan dua anaknya juga berkewarganegaraan Inggris.
Dia bertindak sebagai penasihat negara setelah partainya memenangkan pemilihan umum pada 2015. Sejak itu, Suu Kyi menegaskan posisinya di atas presiden, meski tak tercantum secara resmi dalam konstitusi.
Editor: Anton Suhartono