Wiranto: Pertemuan Pemimpin Korut dan Korsel Harus Disyukuri
SINGAPURA, iNews.id – Pertemuan antara Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In, beberapa waktu lalu menuai apresiasi dari sejumlah kalangan internasional, tak terkecuali Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menilai pertemuan kedua pemimpin Korea itu sebagai momentum yang harus disyukuri.
“Ini harus disyukuri karena merupakan satu momentum yang positif,” kata Wiranto di sela-sela acara KTT ke-32 ASEAN di Singapura, Sabtu (28/4/2018).
Mantan panglima TNI itu berharap, setelah pertemuan Kim Jong Un dengan Moon Jae In, kelak akan ada pertemuan antara pemimpin Korea Utara dan Presiden AS Donald Trump. Dari langkah tersebut, kata Wiranto, diharapkan menghasilkan sesuatu yang penting dan dapat meyakinkan negara-negara di seluruh dunia bahwa bahaya nuklir telah dapat dinetralisasi.
“Itulah harapan kita. Tapi itu harus kita syukuri karena kita dulu khawatir itu akan menjadi ancaman dunia yang dahsyat. Paling tidak bisa terhindarkan dengan komitmen-komitmen beberapa negara yang mendesak Korea Utara untuk bersikap lebih lunak,” ujarnya.
Pada Jumat, 27 April 2018, Korea Selatan dan Korea Utara menggelar pertemuan pemimpin mereka di daerah perbatasan kedua negara. Kim Jong Un tercatat menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang datang ke Korea Selatan setelah lebih dari 50 tahun berlalu.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae In menyambut kedatangan Kim Jong Un di Garis Demarkasi Militer atau Demilitarized Zone (DMZ). Keduanya bergandengan tangan saat berjalan di karpet merah menuju Peace House atau Gedung Perdamaian di Panmumjom.
Wiranto berpendapat, pertemuan dua pemimpin Korea itu bisa menjadi peristiwa yang menuntun masyarakat internasional pada harapan semua pihak akan perdamaian dunia lebih baik.
Editor: Ahmad Islamy Jamil