WNI Kisahkan Dahsyatnya Kebakaran Hutan di Yunani, 88 Orang Tewas
ATHENA, iNews.id - Seorang warga Indonesia, Theresia Endang Anawati, berhasil selamat dari bencana kebakaran hutan di Yunani. Dia sempat terjebak kobaran api di Kota Mati lalu berlari bersama majikannya ke arah laut, sampai diselamatkan tim SAR pada Senin (23/7/2018) malam.
Kebakaran di Yunani hingga Sabtu (28/7/2018) sudah menewaskan 88 orang. Korban berasal dari bebrerapa daerah, namun yang terbanyak berada di Kota Mati yang juga kawasan wisata pantai.
Theresia mengaku menyaksikan sendiri banyak orang yang panik dan berlarian ke segala arah pada malam itu.
Sebagian dari mereka, mencoba menyelamatkan diri menggunakan mobil dengan harapan bisa keluar lebih cepat dari tempat kebakaran. Namun, mereka justru terkena kobaran api karena angin berembus lebih cepat dari laju mobil yakni sekitar 125 kilometer per jam. Apalagi situasi di lokasi sedang chaos membuat jalanan padat.
Warga dan wisatawan berusaha menghindari kebakaran, namun malah terjebak di tengah api. Situasi semakin parah karena bensin di mobil membuat api semakin mudah membakar dan menyebar. Inilah sebabnya sebagian korban ditemukan di mobil mereka dalam kondisi mengenaskan.
Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Ferry Adamhar, sudah menemui Theresia pada Kamis lalu untuk menyampaikan kepedulian atas musibah ini.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia di Yunani agar berhati-hati serta melakukan langkah cepat apabila mendapat informasi mengenai adanya warga yang menjadi korban. Selain Mati, kebakaran hutan juga terjadi di Rafina, Pikermi, Neo Voutzas, Kinetta, dan wilayah utara Athena.
"Peran masyarakat juga sangat penting bekerja sama dengan KBRI dalam perlindungan WNI di luar negeri," ujar Ferry.
Theresia menyelamatkan diri setelah empat jam menyelamatkan diri dari kobaran api. Setelah melacak ke berbagai sumber dan mengecek langsung ke lokasi, kedubes mendengar informasi Theresia ditemukan dalam keadaan selamat.
Sejauh ini, Theresia diketahui satu-satunya WNI yang berada di lokasi kebakaran. Saat berkunjung ke lokasi pada 24 dan 25 Juli, KBRI menyampaikan pesan ke pemerintah setempat untuk memberikan informasi jika ada WNI lain yang ditemukan.
Korban tewas akibat kebakaran bertambah menjadi 88 orang. Sebagian dari mereka merupakan anak-anak. Para korban terbaru ini bukan hanya jenazah yang ditemukan di lokasi, namun juga mereka yang mengalami luka berat di rumah sakit, seperti seorang perempuan berusia 40 tahunan.
Kementerian kesehatan mengungkap tim forensik sulit mengidentifikasi para korban karena kondisinya sangat mengenaskan. Upaya yang dilakukan adalah mengumpulkan keluarga yang merasa kehilangan anggotanya untuk membantu identifikasi.
Bahkan, ada orangtua yang menyewa detektif swasta untuk mencari anak kembar mereka berusia sembilan tahun. Detektif itu mengidentifikasi beberapa jenazah di rumah sakit dan menemukan kembar bernama Sophia dan Vassiki pada Jumat (27/7) malam.
Editor: Anton Suhartono