Wow! Bukan Hanya 48 Jet Tempur F-35, Saudi Borong 300 Tank dari Amerika

WASHINGTON, iNews.id - Arab Saudi menyepakati membelian hampir 300 tank Abrams dari Amerika Serikat (AS). Kesepakatan itu dibicarakan selama pertemuan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Selasa (18/11/2025).

"Presiden telah mencapai kesepakatan bagi Arab Saudi untuk membeli hampir 300 tank Amerika, yang memungkinkan Arab Saudi membangun kemampuan pertahanan sendiri," bunyi pernyataan Gedung Putih, dikutip Rabu (19/11/2025).

Baca Juga

Bak Berburu Manusia, Para Turis Kaya Bayar Rp1,5 Miliar untuk Tembaki Orang-orang di Sarajevo

Disebutkan, pesanan jumbo Arab Saudi juga menjamin lapangan kerja di AS karena akan menyerap banyak tenaga kerja.

"Ini juga mengamankan ratusan lapangan kerja di Amerika," demikian isi pernyataan.

Baca Juga

Bertemu Pangeran MBS, Trump Ajak Saudi Berdamai dengan Israel

Pangeran MBS dan Trump berbincang selama sekitar 4 jam di Ruang Oval. Namun Pangeran MBS akan kembali lagi ke Gedung Putih pada Selasa malam untuk menghadiri jamuan makan malam.

Sebelumnya Trump mengumumkan bahwa AS akan memasok jet tempur F-35 ke Arab Saudi meski ada keberatan dari Israel.  Negara Yahudi itu tak punya kekuatan untuk memaksa AS membatalkan penjualan tersebut ke Saudi. 

Baca Juga

Trump Desak Saudi Berdamai dengan Israel sebagai Imbalan Damaikan Gaza

Menurut Trump, Israel berharap jet-jet tempur F-35 yang rencananya akan dijual ke Saudi memiliki spesifikasi lebih rendah dibandingkan yang dimiliki negara Yahudi tersebut. 

"Saya tahu mereka ingin Anda mendapat pesawat dengan kaliber lebih rendah. Saya rasa itu tidak membuat Anda terlalu senang," kata Trump kepada Pangeran MBS.

Lepas dari itu, Trump menegaskan Saudi dan Israel merupakan dua negara sekutu dekat AS di kawasan.

"Mereka telah menjadi sekutu yang hebat. Israel telah menjadi sekutu yang hebat, dan kami sedang mengamati hal itu sekarang. Namun sejauh yang saya ketahui, saya kira mereka berdua berada pada level yang seharusnya menjadi yang terbaik," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono