Wow! Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Punya Samsak Louis Vuitton Seharga Rp2,5 miliar

MOSKOW, iNews.id - Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov ketahuan memiliki karung tinju (samsak) Louis Vuitton di kantornya. Tak main-main, harga set samsak ini mencapai 150.000 Poundsterling atau sekitar Rp2,5 miliar. 

Peralatan latihan fisik itu nampak dalam foto-foto pertemuan bersama berbagai pejabat minggu lalu. Samsak itu begitu menyolok tampak sudut kursi tamu di kantor Kadyrov.

Baca Juga

Penembakan Massal Guncang Universitas Brown AS, 2 Tewas, 8 Luka

Samsak itu merupakan salah satu dari set karung tinju edisi terbatas Louis Vuitton. Hanya ada 25 set karung tinju tersebut di dunia.

"Sebuah karung tinju dari koleksi Louis Vuitton ditemukan di kantor Kadyrov - harga untuk koleksi semacam itu adalah 175.000 dolar AS," tweeted media Ukraina, Nexta.

Baca Juga

Ngeri, Pemimpin Chechnya Kadyrov Desak Putin Pakai Senjata Nuklir di Ukraina

Cuitan itu pun menuai reaksi warga net. "Mereka sangat membenci Barat. Kecuali tempat peristirahatan, mobil, universitas, tas mewah mereka," kata seorang netizen.   

Dilansir dari Daily Star, Samsak ini hadir dengan dilengkapi kotak tinju yang juga berfungsi sebagai kabinet travel kecil. Produk ini dirinci dengan trim kulit sapi dan gesper kuningan tua.

Baca Juga

Pemimpin Chechnya Kecewa Rusia Tarik Pasukan dari Kharkiv: Kami Akan Rebut Kembali! 

Sebagai bagian dari set, ada juga koper yang dihias dengan monogram LV. Tas itu berfungsi untuk menyimpan sarung tinju dan aksesori.

Kadrov telah menjadi sekutu dan pendukung invasi Putin ke Ukraina. Pria 46 tahun ini baru-baru ini diangkat menjadi kolonel jenderal oleh Vladimir Putin.

Dia bahkan juga mendesak pemimpin Rusia Putin untuk menggunakan senjata nuklir setelah pasukan Rusia didorong kembali di Ukraina.

Seorang ayah ini juga menegaskan, akan mengirim putra-putranya yang masih di bawah umur untuk berperang. Mereka yakni Akhmat, Eli, dan Adam, masing-masing berusia 16, 15, dan 14 tahun, untuk bertarung di garis depan di Ukraina. 

Namun dia mendapat teguran dalam sebuah pertemuan bersama berbagai pejabat tinggi minggu lalu.

Editor: Umaya Khusniah