Xi Jinping dan Putin Absen di KTT G20, Hubungan Tak Harmonis dengan India?

NEW DELHI, iNews.id - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir dalam KTT G20 di New Delhi, India. Absennya kedua pemimpin tersebut menjadi sorotan karena dinilai ada hubungan tidak harmonis dengan India.

India dan China sering bersengketa terkait perbatasan termasuk memperebutkan wilayah Tibet. Bahkan perang pernah pecah di perbatasan pada tahun 1962. Meskipun perang berakhir, sengketa perbatasan ini masih menjadi sumber ketegangan antara kedua negara.

Baca Juga

AS Tetapkan Arab Saudi Berstatus Sekutu Non-NATO, Berikut 4 Keuntungannya

Sementara itu, India punya hubungan baik dengan Rusia terkait kerja sama ekonomi. Rusia adalah salah satu pemasok utama senjata bagi India, dan hubungan ini telah membantu India memperkuat kemampuan pertahanannya.

Namun, tidak dipungkiri hubungan ketiganya rumit karena Rusia dan China juga memiliki hubungan yang dekat.

Baca Juga

Heboh, Nama India Diganti Bharat dalam Undangan Makan Malam KTT G20

Meski demikian, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan absennya Xi Jinping dan Putin tidak berhubungan dengan India.

"Tidak, tidak. Saya tidak pikir ini ada hubungannya dengan India," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga

Ibu Negara AS Positif Covid Jelang Keberangkatan Joe Biden ke KTT G20

Ketika ditanya apakah ketidakhadiran mereka akan mempengaruhi pembentukan konsensus dan penyusunan deklarasi pada akhir KTT, Jaishankar memastikan dialog dengan semua negara G20 terjalin baik.

Absennya Putin dan Xi Jinping serta perpecahan terkait perang Ukraina dinilai membuat negara G20 sulit mencapai kesepakatan bersama.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak bank pembangunan multilateral untuk meningkatkan pinjaman terkait perubahan iklim. 

Sementara, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berharap untuk membahas masalah digital dan keamanan pangan. India mengatakan bahwa diskusi sedang berlangsung mengenai kerangka kerja global untuk mengatur aset kripto.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq