Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Hercules Jatuh Tewaskan 20 Tentara, Turki Minta Publik Tak Berspekulasi
Advertisement . Scroll to see content

Yunani Tutup Sekolah Islam, Turki Geram

Selasa, 03 Agustus 2021 - 12:00:00 WIB
Yunani Tutup Sekolah Islam, Turki Geram
Muslim Turki yang menjadi kaum minoritas di Yunani. (Foto: Turkeygazette)
Advertisement . Scroll to see content

ATHENA, iNews.id - Pemerintah Yunani menutup 12 sekolah minoritas muslim Turki di negaranya. Hal ini membuat pemerintah Turki meradang dan menyebutnya sebagai upaya jahat kepada kaum minoritas. 

Kementerian Pendidikan Yunani menutup 12 sekolah minoritas muslim dengan alasan terlalu sedikit siswa. Ke 12 sekolah tersebut, delapan berada di Rhodope (Rodop) dan empat lainnya di Xanthi (Iskece) di Thrace, barat Yunani. 

Sebelumnya, Yunani juga telah menutup 132 sekolah minoritas secara sistematis sejak 20211. Di provinsi Rhodope, Xanthi, dan Evros, jumlah sekolah telah turun menjadi 103. 

Sontak, penutupan sekolah ini memicu kemarahan warga Turki yang berada di Yunani. Mereka menyebut pemerintah telah melanggar hak pendidikan anak-anak minoritas. 

Dewan Konsultasi Minoritas Thrace Barat Turki menyatakan, tindakan Yunani merupakan upaya yang sengaja direncanakan dan jahat. 

Pendidikan minoritas ditentukan oleh perjanjian internasional, terutama Perjanjian Lausanne 1923, dan protokol yang ditandatangani antara Turki dan Yunani. 

"Kami ingin menekankan kekecewaan dan protes kami terhadap praktik anti-demokrasi di negara kami, Yunani mengenai pendidikan minoritas dan sikapnya yang tidak peka terhadap tuntutan adil yang telah disuarakan selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan tersebut.

Dewan juga menambahkan, pengumuman penutupan sekolah dilakukan saat libur. Hal itu menunjukkan upaya terencana dan jahat terhadap kaum minoritas. 

Kementerian luar negeri Turki juga mengutuk langkah Yunani menutup sekolah minoritas. 

"Kebijakan Yunani untuk menutup sekolah dasar milik Minoritas Turki Thrace Barat melalui suspensi sementara telah terbukti sistematis," katanya. 

Sebagai informasi, Yunani menyebut pentupan sekolah minoritas ini dengan sebutan 'ditangguhkan sementara'. Namun faktanya, seringkali sekolah-sekolah minoritas ini tutup permanen pada akhirnya.  

Kementerian luar negeri Turki juga mengatakan, sekolah-sekolah minoritas kerap dikecualikan dalam banyak pasal di hukum pendidikan Yunani. Jelas hal tersebut merupakan bentuk diskriminasi. 

Pemerintah Turki meminta Yunani mengakhiri kebijakan diskriminatifnya terhadap sekolah minoritas. Selanjutnya, Turki akan tetap mendukung perjuangan kaum minoritas untuk mendapatkan hak dan hukum mereka. 

"Masyarakat internasional seharusnya tidak lagi menjadi penonton pelanggaran sistematis hak asasi manusia di negara anggota UE," tambahnya.  

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut