Zelensky Kecam Serangan Rusia Bisa Sebabkan Krisis Pangan Global

KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan Rusia terhadap infrastruktur pelabuhan dan gudang gandum di selatan Wilayah Odesa. Serangan itu disebut bisa menyebabkan krisis pangan.

"Moskow sedang melakukan pertempuran untuk menciptakan bencana global. Dalam kegilaan mereka, mereka ingin menghancurkan pasar pangan dunia, mereka ingin krisis harga, mereka ingin gangguan pasokan," kata Zelensky seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Turki Buka Koridor Perdagangan Darat Bersejarah ke Yordania dan Suriah, Integrasi Timur Tengah Menguat?

Serangan terhadap infrastruktur pelabuhan Ukraina ini telah menyebabkan kekhawatiran besar di kancah internasional. 

Negara-negara lain menyatakan keprihatinan mereka atas tindakan agresif Rusia dan dampaknya terhadap stabilitas global. Banyak pemimpin dunia yang mengecam tindakan Moskow ini sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mengancam perdamaian dunia.

Baca Juga

Drone Rusia Disebut Serang Pelabuhan dan Gudang Gandum Ukraina di Odesa

Pemerintah Ukraina telah meminta bantuan internasional untuk menghadapi krisis ini. Mereka berharap masyarakat internasional akan bersatu untuk memberikan dukungan dalam mengatasi serangan Rusia yang merugikan ini. 

Rusia belakangan ini mulai meningkatkan serangan terhadap infrastruktur pertanian dan pelabuhan Ukraina. Tindakan itu menyusul penolakan Moskow untuk memperpanjang Kesepakatan Gandum Laut Hitam yang memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina di tengah perang.

Baca Juga

Enam Bank Italia Diserang Hacker Pro-Rusia, Begini Dampaknya

Untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Kesepakatan Gandum Laut Hitam, beberapa kapal kargo asing tiba di Pelabuhan Izmail melalui Laut Hitam pada Minggu (30/7/2023) lalu, menurut laporan media Ukraina.

Serangan Rusia lainnya pada akhir Juli menyasar terminal Pelabuhan Izmail di delta Danube. Serangan itu menghancurkan salah satu gudang biji-bijian di sana.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq