14 Siswa dan 10 Guru Positif Covid-19, PTM di SDN Sukadamai 2 Bogor Dihentikan Sementara
BOGOR, iNews.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Sukadamai 2, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dihentikan selama 10 hari. Keputusan ini diambil menyusul temuan 24 kasus positif Covid-19 pada siswa dan guru.
Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Bima Arya mengatakan, telah melakukan langkah pencegahan penularan lebih luas dengan melaksanakan tracing terhadap siswa maupun guru.
"Kami sesuai dengan aturan meminta agar PTM dihentikan selama 10 hari dan sudah dilakukan tracing kontak erat semua, saat ini berproses untuk kemudian dilakukan swab PCR," ujar Bima di GOR Pajajaran, Sabtu (20/11/2021).
Dia menuturkan, Satgas Covid-19 Kota Bogor sejak awal PTM Terbatas melakukan screening secara rutin sebulan sekali. Pada bulan pertama, kata dia ditemukan lima kasus positif Covid-19, kemudian pada Rabu 17 November 2021 dilakukan screening 50 sampel swab PCR terdiri dari 29 siswa dan 21 pendidik di SDN Sukadamai 2 oleh Puskesmas Mekarwangi dan diperiksa PCR di Labkesda.
"Hasilnya, ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19. 14 siswa dan 10 guru, semuanya tanpa gejala dan diisolasi mandiri. Saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk karena ini berbeda, mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga, mudah-mudahan ini indikasi herd immunity, jadi virusnya semakin melemah tapi tidak ada gejala," tuturnya.
Wali Kota Bogor ini telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan observasi selama 10 hari ke depan, termasuk tracing kontak erat. Selain itu dia juga memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah memantau jika ada yang bergejala.
Menurutnya, antisipasi terhadap dampak lebih luas dari temuan tersebut telah disiapkan. Beberapa di antaranya, kata dia Rumah Sakit Lapangan siap diaktivasi, kemudian tempat isolasi di Pusdiklatwas BPKP Ciawi juga siap dioperasikan dan semuanya sudah siaga.
"Minggu depan dari pusat (Kemenkes) akan melakukan screening di atas 1.000 (orang)," katanya.
Editor: Kurnia Illahi