5 Fakta Baru Sekeluarga Lompat dari Apartemen Penjaringan, Korban Sudah Tak Lanjut Sekolah
JAKARTA, iNews.id - Sejumlah fakta baru terkait peristiwa empat orang yang masih satu keluarga tewas diduga bunuh diri dengan melompat dari Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara, terungkap. Fakta tersebut terkuak berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan polisi.
Berikut fakta-fakta sekeluarga tewas usai lompat dari apartemen di Penjaringan sebagaimana iNews.id rangkum, Senin (18/3/2024).
Polres Metro Jakarta Utara menyelisik inisiator empat orang sekeluarga memutuskan melompat dari Apartemen Intan Jaya, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Pendalaman sosok inisiator itu menjadi salah satu materi penyelidikan yang dilakukan polisi.
"Kalau bunuh diri dilakukan secara berempat pasti ada yang menginisiasi. Katakanlah dari empat itu hipotesis pertama, pasti ada yang menginisiasi, ini menjadi ruang penyidikan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan.
Fakta baru insiden empat orang sekeluarga lompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, terkuak. Keluarga tersebut memiliki usaha kapal penangkap ikan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian mengungkapkan usaha kapal ikan itu bangkrut saat pandemi Covid-19 pada 2022 lalu.
"Dulu yang bersangkutan ini punya kapal ikan. Saya kurang tahu sebagai pemilik atau apanya. Tapi pas pertengahan Covid usahanya ini bangkrut. Di situlah mulai yang bersangkutan ekonominya mulai kacau. Usaha kapal penangkap ikan," kata Hady.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan dua anak dalam keluarga yang tewas usai lompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan Jakarta Utara, sudah tidak melanjutkan sekolah. Polisi menemukan informasi keduanya sudah tidak bersekolah selama setahun terakhir.
"Bahkan si anak kan sudah tidak terdaftar di sekolah dan juga sudah tidak melanjutkan. Sudah satu tahun enggak sekolah. Dua-duanya," ujar Gidion.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan handphone miliki empat orang satu keluarga yang tewas lompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, hancur. Polisi pun kesulitan menyelisik jejak digital para korban.
"Handphone itu kondisi pecah rusak berat tidak bisa diekstrak. Hanya beberapa komunikasi dan dia menggunakan nomor yang apa berganti-ganti," ujar Gidion.
Selain itu, kata dia, polisi juga kesulitan mencari jejak digital karena media sosial keempatnya sudah dihapus.
"Sangat menyulitkan tidak ada jejak digital. Medsosnya sudah tidak ada," ungkap Gidion.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan empat orang satu keluarga yang tewas lompat dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, tertutup dari keluarga besar. Hal itu terungkap usai polisi memeriksa 12 orang dalam penyelidikan.
"Tapi kalau untuk latar belakang keluarganya kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang, memang ada handicap ketertutupan antara keluarga empat ini dengan keluarga besar," ujar Gidion.
Kendati begitu, Gidion mengatakan penyidik belum melihat adanya korelasi antara sikap tertutup itu dengan peristiwa dugaan bunuh diri yang terjadi.
"Tapi kita dapat informasi-informasi tapi itu kan sifatnya sangat subyektif, kita harus berkorelasi langsung nah itu kita telusuri lebih lanjut," kata Gidion.
Editor: Rizky Agustian