7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Nomor 5 Mengejutkan!
JAKARTA, iNews.id - Ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Jumat (7/11/2025). Peristiwa terjadi saat khotbah Jumat berlangsung.
Berdasarkan data terkini, sebanyak 54 orang terluka akibat insiden tersebut. Sebagian besar masih dirawat hingga menjalani operasi di rumah sakit (RS).
Hingga kini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Terduga pelaku pun telah diamankan.
Akan tetapi, motif terduga pelaku melancarkan aksinya masih misterius.
Berikut fakta-fakta ledakan di SMAN 72 Jakarta sebagaimana dirangkum iNews.id, Sabtu (8/11/2025).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, terjadi dua kali ledakan. Ledakan pertama terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta saat khotbah Jumat berlangsung sekitar pukul 12.15 WIB.
Tak berselang lama, ledakan kedua terjadi di pintu belakang SMAN 72 Jakarta. Sumbernya berasal dari benda yang belum teridentifikasi.
Polisi masih melakukan olah TKP ledakan di SMAN 72 Jakarta. Disgulkarmat DKI Jakarta melaporkan, objek ledakan diduga sound system.
"Objek diduga ledakan dari sound system," bunyi laporan Command Center Disgulkarmat DKI Jakarta.
Polisi mengamankan terduga pelaku atas peristiwa tersebut. Namun, identitas pelaku belum diketahui.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan terduga pelaku masih dioperasi di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Menurut dia, terduga pelaku berusia 17 tahun.
"Saya mendapat informasi (terduga) pelakunya masih dioperasi. Saya belum komunikasi, usianya kira-kira 17 tahun. Soal ini biar pihak berwenang (kepolisian) yang menyampaikan," kata Dasco usai menjenguk para korban ledakan SMAN 72 Jakarta.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan terduga pelaku berasal dari lingkungan sekolah. Identitas pelaku pun masih didalami.
“Informasi sementara masih lingkungan sekolah tersebut,” kata Sigit.
Petugas menemukan benda mirip senjata api (senpi) di TKP ledakan SMAN 72 Jakarta. Masing-masing mirip senapan serbu AK-47 dan dan pistol Glock.
Kendati demikian, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus memastikan benda mirip senpi itu hanya mainan.
"Ada gambar itu, tapi ternyata senjata mainan, bukan senjata beneran, setelah kami cek itu senjata mainan," kata Lodewijk.
Saksi mata, Sena mengungkapkan terduga pelaku diduga siswa SMAN 72 Jakarta. Dia mengatakan, terduga pelaku berinisial F yang duduk di kelas XII.
Dia menyebut F merupakan salah satu korban bullying atau perundungan.
"Mungkin karena dia itu korban bullying jadi ingin balas dendam," kata Sena yang juga siswa Kelas XI SMAN 72 Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan biaya pengobatan para korban ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dia juga meminta agar pelayanan korban dilakukan secara maksimal.
"Tetapi, dalam keadaan yang seperti ini, pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab pemerintah DKI. Di mana pun yang terjadi, pokoknya akan menjadi tanggung jawab pemerintah DKI apakah di rumah sakit ini, rumah sakit lain, dan sebagainya," ujar Pramono di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan Presiden Prabowo Subianto telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut. Dia menyebut, Prabowo prihatin.
Prasetyo menjelaskan, Prabowo meminta aparat dan pihak terkait fokus terhadap menangani korban.
“Beliau tadi pertama bereaksi untuk prioritas ke korban penanganan korban,” ujar Prasetyo.
Editor: Rizky Agustian