Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Barang Bukti Minta Maaf ke Polri karena Bohong
Advertisement . Scroll to see content

Ada Tembakan Gas Air Mata di TKP Pengeroyokan Kakek Wiyanto Halim, Begini Penjelasan Polisi

Selasa, 25 Januari 2022 - 15:57:00 WIB
Ada Tembakan Gas Air Mata di TKP Pengeroyokan Kakek Wiyanto Halim, Begini Penjelasan Polisi
Kombes Endra Zulpan (foto: Muhammad Farhan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tembakan gas air mata sempat terjadi saat kejadian pengeroyokan kakek Wiyanto Halim (89) di Cakung, Jakarta Timur. Terkait hal ini, Polda Metro Jaya mengungkapkan tindakan penembakan itu adalah prosedur polisi untuk mengurai massa yang tidak berhenti melakukan pengeroyokan.

"Ya semua langkah yang dilakukan polisi di lapangan sudah sesuai dengan SOP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Selasa (25/1/2022). 

Menurut Zulpan, penembakan gas air mata diputuskan karena massa membabi buta mengeroyok korban tanpa henti. Menurutnya, ketika posisi korban sudah terpojokkan di dalam mobil, petugas juga sudah terlebih dahulu memberi peringatan melalui pengeras suara namun tidak digubris oleh massa.

"Kita lihat dalam video viral tersebut pengendara kan tidak memberhentikan kendaraannya," paparnya. 

Zulpan menilai, secara psikologis massa sudah terlanjur tersulut oleh provokasi teriakan maling. Kondisi tersebut menyebabkan sulitnya mengendalikan massa sehingga terpaksa menembak gas air mata kepada kerumunan amukan massa.

"Karena psikologis kalau massa sudah berkumpul apalagi ada provokasi ini sangat berbahaya. Oleh sebab itu, pelajaran yang penting yang bisa kita petik disini, adalah bahayanya provokasi," tambahnya. 

Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak yang melawan hukum. Imbauan ini merujuk ke kasus pengeroyokan yang menyangka mobil curian, padahal ternyata milik pribadi korban. 

"Tentunya ini adalah pembelajaran dari masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan main hakim sendiri," imbuhnya.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut