Alasan Pemprov Tutup Jalur Pejalan Kaki di Bawah Skybridge Tanah Abang
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan pengaturan ulang jalur pejalan kaki di bawah kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kebijakan tersebut resmi diberlakukan hari ini Kamis (7/2/2019).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta Sigit Widjatmoko menjelaskan, semua pejalan kaki diarahkan untuk menggunakan JPM. Tujuannya, agar kondisi di bawah JPM tak semrawut.
"Kan sudah ada fasilitasnya, JPM itu kan dibangun untuk fasilitas intergrasi dan juga fasilitas pejalan kaki, ya fasilitas itu digunakan," katanya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Skybridge Tanah Abang, Sigit menambahkan, bukan hanya sebagai fasilitas penyeberangan dan tempat para pedagang kaki lima (PKL) menggelar lapaknya. Namun, juga dibangun untuk menunjang pengintegrasian moda transportasi umum di bawah naungan Jak Lingko.
Menurut dia, pembenahan dan steriliasi area di kolong Skybridge Tanah Abang dari pejalan kaki penting dilakukan.
"Kita kan sudah mempelajari mobilitas warga itu di mana saja, ke mana saja. Makanya di fasilitasi dengan pembangunan JPM. Jadi JPM itu adalah bagian dari pada penjamin, bukan sebagai fasilitas saja tapi juga penjamin dan melindungi warga khususnya yang menggunakan angkutan umum," kata Sigit.
Sementara Direktur Utama TransJakarta Agung Wicaksono menjelaskan, PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), sepakat mengatur pejalan kaki di Jalan Jatibaru. Hal ini demi mendukung integrasi antarmoda dengan memanfatkan Skybridge Tanah Abang.
Dengan adanya penutupan akses pejalan kaki di kolong Skybridge Tanah Abang ini, dia menambahkan, maka penumpang KA yang turun di stasiun Tanah Abang yang ingin memanfaatkan layanan TransJakarta bisa menuju Halte Tanah Abang dengan akses tangga. Begitu pula sebaliknya. Pelanggan TransJakarta bisa mengakses Stasiun Tanah Abang.
Kemudian, Agung mejelaskan, pengguna yang hendak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek daring, ojek, bajaj, taksi, maupun moda lainnya dapat keluar dari hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang. Selanjutnya dapat mengakses tangga di sisi kanan dan kiri bangunan sesuai petunjuk yang ada di lokasi.
"Sementara itu, untuk sebaliknya, warga yang hendak mengakses stasiun dari TransJ atau mikrotrans Jak Lingko bisa masuk melalui hall selatan (bangunan lama). Sedangkan calon penumpang yang menggunakan moda lain dapat masuk melalui hall utara (bangunan baru) Stasiun Tanah Abang," kata Agung.
Editor: Djibril Muhammad