Anies dan Ganjar Unggah Ceramah Ustaz Da’sad Latif soal Penutupan Masjid saat PPKM, Begini Isinya

 JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mengunggah video potongan ceramah Ustaz Das’ad Latif, Kamis (8/7/2021). Beberapa jam sebelumnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengunggah video sama.

Anies menuturkan, seorang sahabat mengirimkan kepadanya rekaman ceramah yang amat menarik tersebut. Kepada sahabatnya itu dia bertanya bagaimana mendapatkan rekaman dengan file resolusi tinggi.

Baca Juga

Awalnya Ditangkap di RI, Wanita China Jadi Wali Kota Filipina dengan Identitas Palsu Dipenjara Seumur Hidup

“Pesan itu diteruskan kepada Ustadz Dasad Latif @dasadlatif1212. Atas kebaikannya, beliau malah mengirimkan sendiri file rekaman ceramahnya itu,” kata Anies di akun Instagram.

Baca Juga

Ganjar Tegur Warga Ngeyel Makan di Warung: Aku Ngerti Sampeyan Ganteng, tapi Harus Pakai Masker

Anies berterima kasih kepada Ustaz Dasád yang membolehkan dirinya untuk berbagi rekaman ceramah tersebut. Dakwah itu dinilainya pesan penting untuk direnungkan bersama.

“Renungan dari seorang ustadz yang cerdas dan selalu mampu melihat masalah dari sudut pandang yang baru,” kata Anies.

Baca Juga

Anies Sidak ke Pulogadung, Pastikan Pasokan Oksigen untuk RS Aman

Senada juga disampaikan Ganjar. Dia mengajak pengguna media sosial untuk menyimak ceramah Ustaz Das’ad. “Saya doakan panjenengan sehat & selalu bersemangat dalam menjalani kegiatan se hari2. Jangan lupa bahagia ya?!,” ujarnya.

Penutupan Masjid di Jakarta

Dalam ceramahnya Ustaz Dasád merespons berbagai pertanyaan yang ditujukan padanya di media sosial mengenai penutupan masjid saat penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta. Ada lima hal untuk merespons pertanyaan itu.

“Satu, saya pengikut fatwa majelis ulama. Bukan pribadi (perseorangan), tetapi majelis. Namanya majelis, kumpulan orang-orang hebat di dalam majelis,” ujarnya.

Menurut dia, di dalam majelis ulama terdapat ahli fikih, sejarah, bahasa, filsafat, sosial dan lainnya, semua bermusyawarah. Hasilnya majelis ulama menganjurkan untuk sementara beribadah di masjid ditiadakan.

Ustaz Das’ad menegaskan, kebijakan itu pun hanya berlaku di Jakarta. Artinya, tidak semua masjid di Indonesia ditutup. Mengapa di Jakarta ibadah di masjid ditiadakan? Sebab, terlalu banyak korban Covid-19.

“Kedua, berkait ini. Ada bertanya, kenapa masjid ditutup, pasar dibuka? Banyak yang tanya gitu toh?,” ucapnya.

Ustaz Das'ad menegaskan, fungsi-fungsi masjid boleh dipindahkan dan dilakukan di rumah. Apa maksudnya? Salat berjamaah boleh dilakukan di rumah. Begitu juga dengan berdoa, zikir, serta ngaji.

Hal itu berbeda dengan pasar. Fungsi pasar tidak dapat dipindahkan ke rumah.  Dia selanjutnya meminta kepada masyarakat agar bijaksana menerima pesan di media sosial. Sebab, banyak pengguna media sosial dilandasi sentimen, yakni mereka yang selalu menebar kebencian.

Pesan keempat, Ustaz Das’ad mendorong agar pemerintah lebih serius lagi dalam menanganan wabah Covid-19. Pesan kelima ditujukan kepada para pengusaha, terutama yang bergerak di bidang alat kesehatan.

“Jangan sampai kau jadikan wabah Covid-19 ini sebagai lading bisnis. Masyarakat sudah kehilangan kerjanya, hidupnya. Jika sampai kau jadikan wabah ini sebagai bisnis, tidak berkah hidupmua,” ucapnya, tegas.

Editor: Zen Teguh