Anies Sebut Banyak Angkutan Umum Belum Terintegrasi Transportasi Lain
JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa mengintegrasikan sistem transportasi umum salah satu faktor untuk memerangi krisis iklim. Maka diperlukan dukungan keuangan yang stabil yakni senilai USD 205 miliar per tahun untuk mewujudkan sistem transportasi umum yang terintegrasi.
“Bagaimanapun untuk memperlebar transformasi sistem transportasi umum yang berkelanjutan kita tentunya memerlukan dana lebih sekitar USD 205 miliar diperlukan pertahunnya untuk mewujudkan transformasi, tapi hanya di C40 Cities.m,” kata Anies di kanal YouTube TEDxTalks (15/12/2021).
Dia mengaku terus berupaya untuk mengintegrasikan sistem transportasi umum di Jakarta. Namun untuk mewujudkan sistem transportasi umum yang terintegrasi bukanlah hal yang mudah.
“Bagian tersulit adalah memastikan bahwa angkutan umum kita benar-benar terintegrasi. Kita memiliki banyak angkutan umum namun belum terintegrasi sehingga tantangan kita adalah mengintegrasikan transportasi umum ke sistem terintegrasi,” ucapnya.
Salah satu upaya Pemprov DKI untuk mengatasi persoalan transportasi umum di Jakarta melalui program JakLingko. “Jaklingo adalah visi kami untuk sistem transportasi umum terpadu. Terintegrasi dalam hal harga tiket dan manajemen,” ujarnya.
Anies mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan transportasi yang sudah ada, sehingga kenyamanan warga dalam bertransportasi terjamin. Ia menambahkan, pembangunan sistem transportasi umum yang andal dan berkelanjutan merupakan prioritas pemprov DKI dalam 4 tahun terakhir.
“Kita akan memastikan masyarakat yang bisa berpindah secara mulus diantara dua transportasi Kita menciptakan hub, titik penghubung antara mikro bus, MRT, bus besar, KRL,” ucapnya.
Selain itu Anies menargetkan penyediaan transportasi umum tiap 500 meter bagi warga. Selain itu, Anies mengatakan semua aspek akan dikaji, dari integrasi rute hingga tiket.
“Memastikan semua orang dapat mengakses transportasi umum dalam jarak 500 meter di mana pun mereka berada,” ucapnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menargetkan 60 persen warga DKI Jakarta bepergian menggunakan kendaraan umum tahun 2030.
Editor: Faieq Hidayat