Anies Siapkan Ini Jika Listrik Jakarta Kembali Padam

JAKARTA, iNews.id - Padamnya listrik secara masif di Jakarta yang terjadi beberapa hari lalu memberi pengalaman dan hikmah bagi Pemprov DKI Jakarta. Setidaknya Gubernur DKI Jakarta menyadari pentingnya melakukan penanganan kondisi kedaruratan tanpa ada aliran listrik.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) ini mengaku telah berkoordinasi dengan PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) terkait hal itu. Nantinya Anies akan menyusun standar operasional tindakan (SOP) sebagai tindakan dalam kondisi listrik mati dan menghadapi kondisi kedaruratan.

Baca Juga

PBB Kutuk Klaim Komandan Israel bahwa Garis Kuning adalah Perbatasan Baru Gaza

Rencananya, dalam SOP tersebut memuat pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang direncanakan berjalan massif di Jakarta.

"Sesegera mungkin, kita ingin agar lebih banyak lagi generator listrik di Jakarta, pembangkit listrik yang ada di mana-mana. Dan surya adalah salah satu sumber yang paling memungkinkan di kota seperti Jakarta," ucap Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019)

Anies menyebut, sebenarnya rencana ini juga jadi bahan pembicaraan saat Menteri ESDM Ignasius Jonan bertandang ke Balai Kota pada Jumat, 2 Agustus 208 kemarin. Mulanya, perencanaan ini diterjemahkan dalam bentuk kerangka kerja. Kemudian dari situ, baru diumumkan untuk didiskusikan bersama.

Sementara, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Asaad menjelaskan kurang lebih saat ini ada 400 pelanggan di Jakarta yang menggunakan Solar Rooftop. Mereka, kata Ikhsan, bisa mengoperasikan listrik saat pemadaman massal pada Minggu, 4 Agustus 2019.

Dengan begitu, Ikhsan berharap rumah-rumah atau gedung-gedung di Ibu Kota yang menggunakan Solar Rooftop itu juga bisa menjual listriknya ke PLN.

"Misalkan di gedung ini ada solar rooftop. Pada saat hari libur, tentunya konsumsi listrik di sini akan turun, nah ini bisa disalurkan ke PLN. Sehingga kalau pun terjadi misalkan worse case seperti kemarin itu, gedung ini tidak sampai padam total," tuturnya.

Editor: Djibril Muhammad