Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Rumah di Grogol Petamburan, 100 Personel Damkar Dikerahkan
Advertisement . Scroll to see content

Asap Pekat Halangi Proses Evakuasi Korban Kebakaran Gedung Kemenhub

Minggu, 08 Juli 2018 - 16:55:00 WIB
Asap Pekat Halangi Proses Evakuasi Korban Kebakaran Gedung Kemenhub
Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Jakarta Pusat, Syarifudin. (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Proses evakuasi di Gedung Karya Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta Pusat yang terbakar dini hari tadi, sempat terkendala. Asap yang terlalu pekat menyebabkan sulitnya petugas pemadam kebakaran (damkar) menembus tiap-tiap lantai di gedung itu.

Kepala Seksi Operasi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Jakarta Pusat, Syarifudin mengatakan, petugas damkar harus menggunakan alat khusus untuk menembus pekatnya asap di gedung tersebut. Alat khusus itu bernama breathing apparatus.

“Karena kalau tidak menggunakan alat itu, (tim damkar) gak bisa nembus ke atas,” kata Syarifudin saat dijumpai di Gedung Kemenhub, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Dia pun menyangkal kabar yang menyebut sulitnya petugas melakukan evakuasi karena pintu-pintu di Kantor Kemenhub itu dalam keadaan terkunci. Menurut dia, tim damkar menggunakan tangga darurat ketika melakukan evakuasi sejak dini hari tadi.

Petugas damkar harus mengenakan breathing apparatus saat mengevakuasi korban di Gedung Kemenhub yang terbakar, Sabtu (8/7/2018) dini hari WIB. (Foto: ANTARA)


“Enggak, enggak (pintu enggak terkunci). Akses kami tetap bisa masuk melalui pintu darurat. Tapi karena tangga daruratnya juga sudah kena asap, jadi terhalang karena itu (asap),” ucapnya.

Syarifudin menyebut ada total 20 orang yang diselamatkan tim damkar di lokasi dan lantai berbeda. “Ada yang di masjid, di lantai 7, lantai 12, dan lantai 25. Yang banyak di bawah itu, di masjid. Yang pertama 14 orang kayanya sedang beristirahat belum bekerja, semua kondisinya masih sadar,” tutur dia.

Selain korban selamat, dia juga menyebutkan ada sekitar tiga orang korban tewas berdasarkan data terakhir yang dia terima. Satu orang di lantai 5, sedangkan dua orang lainnya di lantai 12.

“Satu PNS Kemenhub namanya Muhammad Ridwan Efendi tanggal lahirnya 20 Bulan Sembilan (September) 1989. Alamatnya di Jatibening Pondok Gede (Bekasi, Jawa Barat). Yang dua lagi kayanya dari kontraktor. Soalnya yang dua itu gak ada identitasnya karena ditemukan hampir tidak menggunakan busana,” ungkap Syarifudin.


Dia menuturkan, dari semua korban yang dievakuasi tim damkar, tidak ada satu pun yang mengalami luka bakar. Akan tetapi, tubuh mereka ditemukan dalam keadaan kehabisan oksigen. “Korban kehabisan oksigen aja. Jadi, kalau badannya terlihat hitam-hitam, itu kan karena kena asap,” kata dia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub, Djoko Sasono mengatakan, bahwa instansinya akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban dalam insiden kebakaran di kantornya, dini hari tadi. “Kami akan tanggung (biaya perawatan), dan kami prihatin. Segera, yang selamat kita selamatkan,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Kemenhub, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Djoko menuturkan, berdasarkan informasi yang dia terima, saat ini memang sedang ada pengerjaan renovasi di Gedung Karya Kemenhub. Kendati demikian, dia belum bisa memastikan proyek tersebut ada di lantai mana. “Informasi yang kami terima, ada kegiatan terkait dengan renovasi ruangan, terkait interior,” ujarnya.

Sementara, mengenai data pegawai yang bekerja lembur di Gedung Karya Kemenhub, instansinya akan melakukan pengecekan lebih lanjut di Biro Umum Kemenhub. “Kami akan cek lagi. Biasanya laporan lembur itu dikumpulkan di Biro Umum, sehingga memungkinkan nanti bisa disampaikan,” tuturnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut