Berusia 50 Tahun, Alasan DM Sanggupi Bunuh Bos Pelayaran: Perjuangan!
JAKARTA, iNews.id - Polisi mengamankan 12 tersangka yang melakukan pembunuhan bos pelayaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020). Eksekutor yakni DM yang berusia 50 tahun.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan DM menyanggupi permintaan otak pelaku NL untuk membunuh bos pelayaran Sugianto karena alasan perjuangan. DM menghormati orang tua NL yang merupakan gurunya.
"Awalnya yang bersangkutan bukan pelaku tapi untuk kepentingan bersama dan DM menyanggupi dengan alasan untuk perjuangan. Sindikat ini satu kelompok, kebetulan para pelaku ini adalah murid dari orang tua NL sehingga mereka dengan alasan perjuangan di mana NL dalam ancaman sehingga DM menyetujui datang ke Jakarta," kata Nana kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Eksekutor DM berangkat dari Bangka dan dijemput di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka berkumpul di sebuah hotel di Cibubur.
"Siang pukul 14.30 WIB, saudara S , R dan J mereka menjemput DM di bandara Soetta. Kemudian mereka berkumpul di hotel, Cibubur. Kemudian tanggal 12 Agustus juga saat itu belum disiapkan kendaraan sehingga dicarikan kendaraan roda dua," kata Nana.
Nana menuturkan para pelaku membeli motor seharga Rp13.300.000 lalu dibuatkan nomor polisi palsu. Para pelaku juga membeli helm dan jaket ojek online yang dititipkan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Mereka kembali ke hotel merencanakan ulang dan melatih menembak, saudara DM belum punya kemampuan menembak, sehingga yang bersangkutan dilatih menembak oleh AJ. Setelah itu kembali ke hotel," kata Nana.
Kemudian para pelaku menggunakan mobil menuju Benhil untuk mengambil motor, Kamis (13/8/2020). Motor dipakai DM dan jokinya yakni S untuk berangkat ke Kelapa Gading.
"Sampai di lokasi jam 8.30 WIB. Kemudian menunggu korban keluar kantor. Pukul 12.45 WIB, Sugianto (korban) keluar," katanya.
Setelah memastikan target, DM berpapasan dengan korban dan berbalik arah. Dia memuntahkan lima kali tembakan ke korban.
"Menenbak lima kali mengenai punggung dan kepala ada satu dipunggung dan dua di wajah kepala. Ini mengakibatkan meninggal dunia," katanya.
Usai penembakan, para pelaku berkumpul di Tangerang dan kemudian kembali ke Lampung. RM menyerahkan dana Rp200 juta ke eksekutor DM.
"Oleh DM dibagi-bagi ke S 20 juta, tapi oleh S diserahkan ke M, Rp10 juta diserahkan ke AJ," kata Nana.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq