Bikin Resah, Preman Kampung Tebar Ancaman dan Palak Pemilik Warung di Pondok Aren
TANGERANG SELATAN, iNews.id - Aksi preman kampung kian meresahkan pemilik warung sembako di Jalan Kampung Rawa Barat, RT01 RW05, Pondok Pucung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Mereka kerap memalak dengan menebar ancaman.
Salah satu pemilik warung berinisial MS (48) yang menjadi korban pengancaman mengatakan, pelaku datang lalu meminta sejumlah uang kepadanya sambil mengamuk, Selasa (18/1/22) pukul 18.40 WIB.
"Tadi selepas maghrib, ngancam-ngancam sambil marah. Terus dia bilang sama saya, dia orang sini. Sambil marah-marah dia megang di sini (pinggangnya), nggak tahu pistol nggak tahu pisau kan. Dia ke sini minta uang, saya udah kasih, terus dia bilang mau minta ke warung di sana, terus marah-marah dikira saya ngeliatin dia," ujarnya, Selasa malam.
Menurutnya, pelaku sudah sering berbuat hal yang sama kepadanya dan pemilik warung lain di lokasi. Selama ini, para pemilik warung dari etnis tertentu berupaya menahan diri dengan tetap memberikan sejumlah uang saat dipalak pelaku.
"Dia udah sering di sini, pada resah semua. Bawa-bawa nama asli kampung sini. Kita semua sabar, tapi kalau begini terus sabar ada batasnya kan. Jangan sampai ada kejadian," katanya.
Pemilik warung lainnya di lokasi, AB (38) menyampaikan hal serupa. Pelaku yang sama selalu mendatangi warungnya untuk meminta uang sambil menebar kata-kata ancaman. Beberapa kali, pelaku juga mencari-cari alasan untuk bisa mengintimidasi pedagang.
"Waktu itu datang, minta uang, minta rokok juga, udah kita kasih. Habis itu rokoknya dipatah-patahin, terus marah minta ganti sambil ngancam-ngancam. Udah resah banget kita sama dia," ucapnya.
Para pemilik warung di sekitar sempat berkumpul tak lama setelah pemalakan. Beruntung hal itu tidak berlanjut pada benturan fisik. Tokoh pemuda sekitar sempat memediasi antara kelompok korban dengan para pelaku.
Informasi yang dihimpun, pelaku yang kerap memalak warung-warung di sepanjang jalan itu berinisial WA. Dia datang bersama temannya lalu meminta sejumlah uang sambil melontarkan kata-kata ancaman.
Editor: Donald Karouw