Bima Arya Ungkap Alasan Tak Terapkan WFH bagi ASN, Kondisi Udara di Bogor Belum Mengkhawatirkan

BOGOR, iNews.id - Wali Kota Bogor Bima Sugiarto menyebut kualitas udara di wilayahnya belum mengkhawatirkan. Hal itu pun menjadi acuan belum diberlakukannya Work From Home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) secara menyeluruh di Pemkot Bogor.

"Data menunjukan memang di Kota Bogor ini situasinya belum terlalu menghawatirkan. Memang kualitas udara memburuk, kadang kuning, merah. Tetapi, pada keseluruhan saya kira situasinya itu belum membutuhkan kebijakan WFH," kata Bima kepada wartawan, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga

Trump Peringatkan Bencana Keamanan Nasional AS Jika Tarif Dihapuskan

Selain itu, kebijakan WFH juga dinilainya tidak efektif. Mengingat, tidak ada jaminan bahwa ASN yang berkerja dari rumah tidak keluar dari rumahnya.

"Kita melihat WFH ini belum tentu efektif. Karena seringkali diberlakukan WFH ASN-nya jalan-jalan tetep. Jadi, bisa memengaruhi kinerja juga. Maka dari itu, Pemkot Bogor tidak memerlakukan WFH secara menyeluruh dengan pertimbangan angka dan polusi udara dan juga efektifitas kinerja," ungkapnya.

Baca Juga

Potret Kota Depok Diselimuti Polusi Udara, Terburuk di Indonesia

Tetapi, kebijakan WFH diberlalukan kepada AS yang rentan atau memiliki resiko tinggi. Contohnya, bagi ASN yang hamil, atau memiliki riwayat penyakit.

"ASN yang hamil misalnya dan ASN yang punya penyakit bawaan. Itu diminta untuk WFH selama instruksi wali kota dikeluarkan sampai jangka waktu yang tidak ditentukan," pungkas Bima.

Baca Juga

Waspada! Polusi Udara Ternyata Bisa Picu Masalah Pencernaan, Begini Penjelasan Dokter

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk tidak menerapkan WFH bagi ASN secara menyeluruh terkait polusi udara. Terkecuali bagi ASN yang rentan atau memiliki resiko tinggi.

Di samping itu, Pemkot Bogor akan melakukan berbagai langkah antisipasi atau menekan angka polusi di Kota Bogor. Mulai dari pengetatan uji emisi kendaraan, sistem 4 in 1 bagi ASN yang menggunakan kendaraan hingga penindakan bagi warga yang membakar sampah sembarangan.

Editor: Faieq Hidayat