Cegah Covid-19, Pemerintah Didesak Segera Terbitkan Aturan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mulai menerapkan kebijakan New Normal di berbagai sektor. Salah dengan membuka kembali sebagian tempat pariwisata.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerbitkan panduan bagi turis, industri pariwisata, maupun pemerintah daerah dalam masa tatanan kehidupan baru atau new normal yang sebagian mulai diberlakukan, khususnya di sektor pariwisata.
“Kami sudah dengar soal CHS (Cleanlines, Health, Safety) yang akan diterapkan, tapi belum ada regulasinya,” kata Fikri dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Fikri menambahkan, saat ini beberapa pemerintah daerah sudah mulai membuka destinasi wisatanya dengan protokol kesehatan.
“Kita harus jaga agar kondisi tidak kembali outbreak, malah bisa balik ke fase awal,” ujar politikus PKS itu.
Menurut dia, dalam fase yang belum menunjukkan kulminasi atau titik puncak pandemi Covid-19 di Indonesia, pembukaan destinasi wisata sebenarnya belum dianjurkan.
“Setiap kegiatan yang memicu keramaian dan lalu lintas orang, tetap berpotensi meningkatkan angka infeksi, harus ada protokol yang sangat ketat,” ucap dia.
Karenanya, dia berharap panduan dari pemerintah pusat terkait daerah-daerah yang sudah mulai menarik wisatawan untuk datang. Fikri menekankan bagaimana merubah perilaku turis agar mampu beradaptasi dalam fase new normal. Standar pemakaian masker, selalu mencuci tangan, dan physical distancing secara ketat harus tetap diterapkan.
“Physical distancing juga memaksa pengelola menerapkan pembatasan kuota orang dalam satu tempat hiburan, resto, transportasi, maupun penginapan,” katanya.
Fikri menekankan pentingnya pengawasan pemerintah dalam hal ini diterapkan oleh pengelola tempat wisata dan hiburan. Koordinasi lintas sektor juga diharapkan dalam penerapan regulasi tersebut.
“Pelibatan sektor perhubungan, keamanan dan ketertiban, serta sektor kesehatan harus integral dalam penerapan new normal di pariwisata,” ucap Fikri.
Selain itu, Fikri meminta pelibatan pelaku industri pariwisata hingga unit terkecil seperti pemandu wisata, supir, ojek, hingga pedagang sektor wisata agar bersama berpartisipasi dalam kampanye wisata yang aman dan sehat selama new normal.
Terkait CHS (Cleanlines, Health, & Safety) di industri pariwisata, Fikri mengingatkan akan menjadi pertaruhan citra pariwisata lokal maupun nasional di mata pelancong.
“Citra destinasi wisata saat ini akan kental dengan isu CHS, dimana turis akan merasa aman dan nyaman berkunjung,” ujarnya.
Fikri berharap dengan semangat gotong royong dari seluruh pelaku dan pengampu, pariwisata nasional akan kembali bangkit dan meraih kepercayaan publik internasional yang tengah turun.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq