Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Renggut Hampir 200 Nyawa di Filipina, Topan Kalmaegi kini Porak-porandakan Vietnam
Advertisement . Scroll to see content

Cerita Pilu Agus, 5 Bulan Ngontrak akibat Rumah Terendam Banjir di Cipayung Depok

Selasa, 07 Mei 2024 - 12:50:00 WIB
Cerita Pilu Agus, 5 Bulan Ngontrak akibat Rumah Terendam Banjir di Cipayung Depok
Agus Ridwan, warga Cipayung Depok terpaksa mengontrak lebih dari lima bulan karena banjir yang tidak kunjung surut. (Foto: Refi Sandi)
Advertisement . Scroll to see content

DEPOK, iNews.id - Banjir yang tak kunjung surut selama lima bulan di Jalan Kampung Bulak Barat, Cipayung dan Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, membawa kisah pilu bagi Agus Ridwan (46). Rumah miliknya yang berada di bantaran Kali Pesanggrahan hancur rata dengan sampah dan ia terpaksa mengontrak bersama enam kepala keluarga (KK) lainnya.

Agus menceritakan bahwa banjir memang sering melanda wilayahnya, namun kali ini kondisinya jauh lebih parah. Rumahnya hancur dan tak lagi layak huni.

"Banjir sering, sudah lima bulan ini parah. (Rumah) ya sudah hancur, sudah nggak berbentuk rumah karena ditimbun sampah dari pengangkatan yang tersangkut di jembatan. Buat sarana pembuangan sampah dari jembatan. Iya (jadi bantaran kali) diratakan sama sampah," kata Agus saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (7/5/2024).

Agus dan keluarga terpaksa mengontrak sementara waktu sambil menunggu pembebasan lahan. Ia mendapat informasi bahwa ganti rugi lahan rumah miliknya baru akan cair pada Mei 2024.

"Saya tinggal di kontrakan karena sudah disuruh ngontrak dulu untuk sementara sambil menunggu pembebasan lahannya nanti. Belum (ada ganti rugi) katanya rencana bulan-bulan ini saya dengar begitu," ujarnya.

Pemkot Depok memberikan bantuan biaya mengontrak kepada Agus dan tujuh KK lainnya dengan nominal Rp12 juta per tahun per KK.

"(Dikasih uang kontrakan) nominalnya saya tahu per tahun Rp12 juta per KK. Pokoknya di daerah sini semuanya 7 KK. (Sebulannya) Rp1 jutaan," ucap Agus.

Agus mengungkapkan bahwa nantinya setelah lahan dibeli Pemkot Depok akan dialihfungsikan menjadi penghijauan dan pelebaran Kali Pesanggrahan.

"(Setelah lahan di beli Pemkot) penghijauan saya dengar-dengar. Iya (pelebaran Kali Pesanggrahan). Banjirnya dari dasar jalanan itu hampir 3 meteran. Iya itu jadi sarana mancing setiap hari, setiap malam kalau lagi banjir banyak ikannya," katanya.

Agus berharap kepada Pemkot Depok agar segera melakukan pembebasan lahan dan membayar ganti rugi agar ia dan keluarga dapat segera pindah ke rumah yang lebih layak tinggal.

"Harapannya untuk warga yang terdampak ini secepatnya dibebasin lah biar segera pindah rumah," katanya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut