Cerita Wakil Wali Kota Bogor Terpapar Covid-19 : Mungkin Ada Ribuan Orang seperti Saya
BOGOR, iNews.id - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menceritakan kronologi dirinya positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Hal ini baru pertama kali dialaminya setelah sekitar dua tahun bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu dikatakannya dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya dengan tema 'Bersiap Hidup di Era Pandemi melalui live streaming, Sabtu (12/3/2032).
"Saya sudah negatif sudah lama. Sebetulnya saya hati ketuga sudah negatif, hari keempat saya PCR juga negatif. Tapi karena di Peduli Lindungi 10 hari ya baru bisa aktif lagi jadi saya ikuti saja, jadi saya isoman sambil aktivitas sampai besok ya tanggal 13. Alhamdulillah, baru kali ini (terkonfirmasi positif) dibuka oleh Pak Bima waktu itu 19 Maret 2022, saya penutupan ini maret 2022," kata Dedie.
Dedie menyebut, dirinya sudah mendapatkan vaksin ketiga atau booster dan tidak merasakan gejala ketika positif Covid-19. "Sudah 3 kali (vaksin), Alhamdulillah tidak ada gejala sama sekali," sambungnya.
Adapun tes PCR yang dilakukannya itu ketika akan bertemu putrinya yang hendak pulang ke Belanda. Karena tengah hamil, putrinya meminta dirinya untuk tes PCR untuk memastikan kondisi kesehatan.
"Saya PCR karena saya mau nengokin anak saya yang lagi hamil. Saya PCR, saya positif. Padahal saya gak ada demam gak ada apa. Itu permintaan anak saya, kebetulan kan anak saya domisilinya di Belanda, dia mau balik mau PCR juga kan untuk memastikan supaya bisa terbang dan saya diminta PCR dulu sebelum ketemu, yaudah saya PCR hasilnya positif yaudah saya ikut prosedur dan akhirnya saya juga gak bisa ke nganter ke bandara," ungkap Dedie.
Dari kronologi yang dialaminya, Dedie berpikir bahwa di luar sana mungkin saja banyak masyarakat mengalami kondisi serupa. Dimana, tidak mengalami gejala tetapi ketika dites Covid-19 hasilnya positif.
"Saya berfikir ada ribuan orang seperti saya tidak PCR tapi beredar. Mungkin itu gambaran seperi pak Alex bilang kontak trasing dan testing diperbanyak karena mungkin seperti saya ribuan di luar sana," tuturnya.
Mantan direktur KPK itu pun tidak mengetahui pasti kapan atau dimana dirinya terpapar Covid-19. Yang pasti, dengan adanya kejadian ini masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan walapun kasus sedang menurun.
"Kalau saya sih kan kalau aktivitas bisa dibilang padet atau tinggi banyak sekali undangan-undangan di wilayah. Sebagian besar masyarakat kan merasa sehat-sehat aja dan banyak yang gak pake masker. Kadang kita terbawa juga lagi ngobrol kebuka juga (masker). Jadi tingkat kewaspdaan harus tetap tinggi, meskipun kasus harian sudah menurun," pungkasnya.
Editor: Faieq Hidayat