Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usai Tinjau Lokasi Bencana Sumatra, Sekjen Perindo Dorong Solidaritas Nasional Bantu Warga
Advertisement . Scroll to see content

Demi Indonesia, TGB Zainul Majdi: Kader Perindo Harus Kesampingkan Ego Pribadi

Jumat, 09 September 2022 - 20:15:00 WIB
Demi Indonesia, TGB Zainul Majdi: Kader Perindo Harus Kesampingkan Ego Pribadi
Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi meminta kader Perindo mengutamakan kepentingan bangsa (Foto : Perindo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kader Partai Perindo diminta mengesampingkan ego pribadi. Semua kader diminta mengutamakan kepentingan Indonesia.

Hal ini disampaikan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo TGB HM Zainul Majdi saat memberikan pengarahan dalam musyawarah kerja wilayah (Muskerwil) DPW Partai Perindo Sumatera Utara.

TGB sekaligus menyampaikan, bila harapan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo adalah  bekerja kolektif melalui parpol mengikhtiarkan kesejahteraan bersama. 

"Bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat," katanya, Jumat (9/9) di Medan.

"Untuk itu ego pribadi harus dikesampingkan," ujarnya.

Dijelaskan, partai ini inklusif, apapun agama, ras, latar belakang, selama punya kehendak dan visi membangun Indonesia maka diberi kesempatan bergabung.

"Ada beberapa nilai di Partai Perindo harus diketahui oleh para kader," katanya.

Beberapa nilai di perindo, lanjut Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia adalah nilai persatuan sesuai dengan namanya Persatuan Indonesia. Ini dimaknakan kata kerja, karena persatuan ini hasil dari kerja dari founding father. 

"Bagaimana para pendiri bangsa dengan latar belakang ideologi, sekolah, suku, maupun agama bersatu untuk berdirinya Indonesia," katanya.

TGB melanjutkan, kader Partai Perindo tak boleh  terpecah belah seperti disampaikan dalam Alquran. Kitab suci agama yang lain pun menyampaikan yang sama.

Selain itu, lanjut TGB, tak boleh mengklaim kelompoknya paling berjasa. Menyebut yang paling benar. Bila ini berjalan, maka akan gagal untuk mencapai tujuan sebagai bangsa.

"Hilang marwah di depan bangsa lain. Dilecehkan sebagai bangsa karena mengesampingkan nilai (kebersamaan)," ujarnya.

TGB berpesan supaya mengejar kekuasaan tak menghalalkan segala cara. Seni mengejar kekuasaan seringkali membutakan diri. Terlena atas nama kekuasaan.

"Ujung-ujungnya menjadikan konflik dan perpecahan. Hal ini jangan sampai terjadi," ujarnya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut